Prabowo Dorong APEC Wujudkan Pertumbuhan Inklusif dan Adil

Sabtu 01-11-2025,12:33 WIB
Reporter : Najwal Hamamah*
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyerukan agar tidak ada satu pun negara yang tertinggal dalam upaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan Asia-Pasifik.

Hal itu disampaikan Prabowo saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, Jumat 31 Oktober. 

Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan pentingnya peran APEC untuk memastikan manfaat perdagangan dan investasi dapat dirasakan secara merata oleh seluruh negara anggota.

“APEC harus memastikan bahwa manfaat perdagangan dan investasi menjangkau semua pihak sehingga tidak ada ekonomi yang tertinggal,” ujar Prabowo.

BACA JUGA:Presiden Prabowo Hadiri KTT APEC 2025 di Korea Selatan, Tegaskan Komitmen Indonesia untuk Ekonomi Asia-Pasifik

BACA JUGA:Prabowo Telaah 40 Nama yang Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto

Ia mengingatkan bahwa meningkatnya ketidakpastian global, ketegangan geopolitik, dan menurunnya kepercayaan antarnegara menjadi ancaman nyata bagi stabilitas ekonomi dunia.

Menurut Prabowo, kondisi ini berpotensi memperlebar kesenjangan dan memperdalam perpecahan antarnegara di kawasan.

Karena itu, ia menekankan pentingnya menjaga stabilitas serta memperkuat kepercayaan sebagai fondasi kerja sama ekonomi yang berkelanjutan.

Presiden juga menyoroti langkah konkret Indonesia dalam mewujudkan prinsip inklusivitas.

Salah satunya melalui pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi agar mampu berperan aktif dalam rantai nilai global.

Menurutnya, upaya ini merupakan bentuk komitmen Indonesia untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.

BACA JUGA:Prabowo Minta Menkeu dan Danantara Urus Utang Whoosh

BACA JUGA:Lain Bung Karno, Lain Prabowo Subianto: Sikap Indonesia soal Sanksi IOC

Selain itu, Prabowo menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap sistem perdagangan multilateral berbasis aturan, dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebagai inti.

Kategori :