Dengan demikian, sistem AI tidak hanya memberikan arah seperti biasanya. Tetapi juga “melihat” kondisi jalur di depan layaknya seorang pengemudi manusia.
Integrasi real-time antara penglihatan mesin dan navigasi digital itu memungkinkan sistem memberikan instruksi yang lebih relevan dan kontekstual.
BACA JUGA:Cara Cek Tarif Tol dengan Aplikasi Waze dan Google Maps
BACA JUGA:Turuti Google Maps, Terobos Jembatan Runtuh, Tewas
Hanya tersedia di mobil tertentu
Untuk tahap awal, fitur Live Lane Guidance akan tersedia secara eksklusif pada Polestar 4, mobil listrik asal Swedia yang kini beredar di Amerika Serikat.
Google menyebutkan bahwa fitur itu juga akan diperluas ke pasar Swedia dalam beberapa bulan mendatang. Sebelum diimplementasikan secara global.
Google Maps menyimpan berbagai fitur tersembunyi Salah satu yang terbaru adalah Live Lane Guidance. --Freepik
Meski belum ada kepastian kapan fitur itu hadir di negara lain seperti Indonesia, kehadirannya dianggap sangat potensial. Terutama bagi pengemudi di jalan tol dan jalan bebas hambatan.
Fitur itu dapat membantu meminimalkan kesalahan navigasi di area dengan banyak jalur atau simpang keluar yang berdekatan.
BACA JUGA:KKN di Mojokerto, Mahasiswa Untag Dampingi Peletakan Titik Usaha pada Google Maps
BACA JUGA:Penjurian Lapangan Brawijaya Award (22): Ketika Google Maps Kongkalikong dengan Demit
Namun, para ahli menilai efektivitasnya di lingkungan perkotaan yang padat dan tidak terstruktur masih perlu diuji lebih lanjut.
Kondisi lalu lintas yang dinamis serta variasi marka jalan di kota besar bisa menjadi tantangan tersendiri bagi sistem berbasis AI tersebut.
Fitur Live Lane Guidance menjadi bagian dari upaya Google dalam mengintegrasikan AI dan visi komputer (computer vision) ke dalam pengalaman berkendara modern.
Sebelumnya, perusahaan asal California itu juga telah memperkenalkan berbagai pembaruan. Seperti Immersive View, peta 3D interaktif, dan integrasi EV routing bagi kendaraan listrik. (*)