Pangku meraih empat penghargaan di Busan International Film Festival (BIFF) 2025 dan mendapatkan tujuh nominasi Festival Film Indonesia 2025. Kisah yang sarat nilai lokal itu ternyata sukses memikat perhatian dunia.
Scene artistik film berdurasi 1 jam 57 menit ini memang layak diapresiasi. Sejak awal, visual Pangku mengingatkan saya pada dua film Teguh Karya, Ibunda dan Pacar Ketinggalan Kereta. Adegan artistik menjadi pembuka film dengan caranya yang unik.
Dalam Pangku, adegan itu adalah truk yang membloking layar dengan hanya menyisakan tiga pasang kaki manusia. Penonton diajak menikmati dialog yang menjadi katalis kisah: Sartika harus turun di situ.
BACA JUGA:5 Fakta Seru Film Bertaut Rindu, Syuting di Curug Sampai Diprotes Nadin Amizah
BACA JUGA:Iwan Fals Peluk Ribuan Hati dalam Ekspectanica Festival Surabaya
MEMANGKU Bayu, Sartika menemani Hadi yang menjadi pelanggan di warkop pangku milik Maya.--Gambar Gerak
Lagu dan Dialek
Reza memang cermat. Pemilihan lagunya pun tepat. Penonton tak akan bisa membayangkan lagu selain Rayuan Perempuan Gila-nya Nadin Amizah untuk mengiringi adegan “happy family” di tepi pantai.
Juga, lagu Ibu milik Iwan Fals yang membungkus semua cerita. Rasanya, sudah sangat benar. Memang harus lagu itu, di situ.
Sayangnya, telinga saya tidak banyak menangkap dialek ngapak yang sehari-hari mewarnai aktivitas warga Eretan Kulon. Selain nama lokasi yang muncul dalam gambar, esensi latar tempat kurang “hadir” dalam Pangku.
Memang ada Tini (TJ Ruth), rentenir kampung, yang berbicara dengan logat Indramayu. Namun, tokoh lainnya seolah di-drop dari Jakarta dan kental logat ibu kota.
BACA JUGA:Sinopsis Film Horor Sukma, Christine Hakim Teror Luna Maya Lewat Cermin Jahat
BACA JUGA:8 Pemeran Film Horor Sukma, Antara Luna Maya, Christine Hakim, dan Kimberly Ryder
Bagaimanapun, Pangku telah membawa perfilman Indonesia ke level yang berbeda. Pangku adalah oase di tengah gempuran horor dan komedi romantis yang bertubi-tubi. Reza sukses menjejakkan idealismenya tanpa menggurui. Proficiat! (*)
*) Penulis adalah Emerging Writer Balige Writers Festival 2025