Dugaan Motif Bullying di Kasus Peledakan SMAN 72 Kelapa Gading, Jakut: Tanggung Jawab Sekolah

Selasa 11-11-2025,04:33 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

Dugaan pelaku peledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, korban bullying menguat. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada wartawan mengatakan, ”itu (bullying) masih dikumpulkan. Itu bagian upaya kita mengungkap motif.” Benarkah pelaku korban bullying?

BULLYING pelajar sangat marak di Indonesia sekarang. Sepertinya para pengurus di sekolah kewalahan mengatasinya. Pengurus sekolah selalu membantah jika ada bullying di sekolah. Itulah cara aman agar kepala sekolah dan guru tidak dipecat.

Anggota DPRD Jakarta Chicha Koeswoyo kepada wartawan, Senin, 10 November 2025, mengatakan, Dinas Pendidikan DKI Jakarta harus cepat bergerak. Ungkap penyebab, beri pendampingan korban, membantu penyidikan polisi.

BACA JUGA:Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta Utara: Anak Broken Home

BACA JUGA:Anggota Komisi X DPR Ratih Dorong Penyelidikan Ledakan di SMAN 72 Jakarta Dilakukan Secara Transparan

Chicha: ”Kalau terbukti penyebabnya perundungan, beri tindakan tegas. Kepala sekolah harus dicopot. Karena gagal menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif.”

Menurut Chicha, kasus itu berdampak serius terhadap para korban. Menimbulkan luka fisik dan psikologis para korban. Juga, menimbulkan kekhawatiran para ortu pelajar SMAN 72. Serta, berpotensi akan berulang. 

Chicha: ”Pihak Dinas Pendidikan DKI harus segera investigasi untuk mengurai rantai perundungan di sekolah tersebut.”

BACA JUGA:Ketua RT Ungkap Sosok Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta

BACA JUGA:Kesaksian Warga tentang Detik-Detik Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Terdengar Ledakan Dua Kali, Pelaku Sempat Kejang-Kejang

Terpisah, psikolog anak remaja dan keluarga Sani Budiantini Hermawan kepada wartawan, Senin, 10 November 2025, mengatakan, jika pelaku peledakan pernah jadi korban perundungan, ia pelaku sekaligus korban. 

Sani: ”Kabar bahwa pelaku FN (Fadel) adalah korban perundungan, maka bisa jadi membuat anak tersebut terganggu mentalnya. Ia jadi korban dari sistem yang terjadi di dalam lingkungan sekolah.”

Menurutnya, korban perundungan bakal menyalurkan rasa kebencian dan amarahnya dengan menyaksikan konten-konten negatif terkait teror di media sosial. Terbukti, di senjata api mainan milik pelaku yang ditemukan di TKP, tertulis nama-nama teroris internasional. 

BACA JUGA:Fakta-Fakta Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta

BACA JUGA:Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Benarkah Korban Bully Lebih Rentan Meniru Konten Ekstrem?

Kategori :