“Kurang lebih ada 200 personel. Semoga seluruh masyarakat yang hilang dapat segera ditemukan,” kata Kepala BNPB.
“Kami datangkan alat berat, pompa alkon, dan warga di sekitar situ juga kami pastikan kebutuhan dasarnya tercukupi,” tambahnya.
BACA JUGA:Jalur Pacet-Cangar Dibuka 24 Jam Pasca-Longsor, Gubernur Khofifah Pastikan Aman!
Selain fokus pada pencarian korban, BNPB memastikan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak melalui pendistribusian logistik dan alat pendukung seperti alat berat dan pompa alkon.
Warga yang selamat telah mengungsi ke rumah kerabat terdekat untuk sementara waktu.
BNPB juga menyiapkan langkah jangka menengah berupa relokasi untuk 28 warga yang tinggal di zona rawan longsor.
Pemerintah Kabupaten Cilacap telah menyiapkan lahan relokasi yang dinilai lebih aman. Relokasi akan dilaksanakan setelah seluruh proses tanggap darurat selesai.
BACA JUGA:Korban Longsor Tambang Gunung Kuda Bertambah, 21 Tewas dan 4 Masih Hilang
“Ada 28 rumah yang harus direlokasi. Itu pun pemerintah daerah telah menyiapkan lokasi relokasinya. Sehingga setelah proses tanggap darurat ini selesai, relokasinya sudah kita siapkan,” jelas Suharyanto.
“Kita ungsikan dulu yang berada di titik-titik rawan supaya meninggalkan rumah jangan sampai ada longsor susulan yang mengakibatkan korban tambahan,” tambahnya.
Kerugian material yang terjadi mencakup 12 rumah yang mengalami kerusakan parah akibat tertimbun material longsor. Selain itu, sebanyak 16 rumah di Dusun Cibuyut dan Dusun Tarukahan, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, juga berada dalam kondisi terancam oleh potensi longsor susulan.
BACA JUGA:Dua Jenazah Ditemukan, Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon Tembus 19 Orang
Tim gabungan terus melaksanakan proses pencarian dan penyelamatan. Namun, upaya tersebut terkendala oleh kondisi cuaca, tanah yang masih tidak stabil, serta minimnya penerangan di lapangan.
Meski demikian, operasi SAR tetap dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk situasi cuaca dan kondisi tanah yang rawan bergerak.
BNPB juga mengimbau masyarakat agar mengosongkan area rawan longsor untuk sementara waktu demi mencegah jatuhnya korban tambahan akibat longsor susulan. Upaya penyelamatan, mitigasi, serta pemulihan terus dilakukan secara terpadu demi keamanan warga dan percepatan penanganan bencana.(*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Trunojoyo Madura|