HARIAN DISWAY - Farid Said selalu menempa dirinya dengan kata-kata penyemangat, “Jangan takut gagal, karena kegagalan adalah guru terbaik. Maka, sekalipun harus gagal, tetap raihlah cita-cita setinggi gunung dan sedalam samudra, karena ia akan memberikan pelajaran yang amat berharga.”
Prinsip direktur LSP Pariwisata Angin Mamiri dan dosen Politeknik Pariwisata Negeri Makassar tersebut selaras dengan yang adagium Tiongkok ajarkan. Yakni, “失败乃成功之母” (shībài nǎi chénggōng zhī mǔ): kegagalan ialah muasal kesuksesan.
Pepatah Mandarin lainnya juga menegaskan, “事无三不成” (shì wú sān bù chéng): tanpa melewati cobaan yang bertubi-tubi, sukses tak akan pernah diraih.
Itulah mengapa kita harus terus mencoba. Seperti spirit yang dilukiskan peribahasa Jepang, “七転八起” (Shichiten-hakki): jatuh tujuh kali, bangun delapan kali. Sebab, boleh jadi kita gagal di tahap pertama, tapi berhasil di fase berikutnya.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur Emanuel Melkiades Laka Lena: Zhi Xing He Yi
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Eks Vokalis Grup Musik Rock Boomerang Roy Jeconiah: Jing Cheng Suo Zhi, Jin Shi Wei Kai
Thomas Alva Edison, contohnya. Tak terhitung berapa banyak eksperimen sang penemu lampu pijar nan brilian ini yang gatot (gagal total). Tetapi, ia tak menyerah dan meratapi; malah menganggapnya sebagai proses yang mesti dilalui. “I never failed once. It just happened to be a 2000-step process,” ucapnya, suatu waktu.
Tak heran bila Lucille Ball (1911–1989), komedian ternama Amerika, berujar, “I’d rather regret the things I’ve done than regret the things I haven’t done.” Aku lebih baik menyesali sesuatu yang telah kulakukan ketimbang yang tidak kulakukan. (*)