SURABAYA, HARIAN DISWAY — Kinerja PT Terminal Teluk Lamong (TTL) menunjukkan tren positif memasuki akhir 2025. Anak usaha PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) itu mencatat lonjakan arus petikemas signifikan seiring menguatnya aktivitas ekonomi di Jawa Timur.
PT TTL mengelola tiga terminal. Yakni, terminal petilemas (TPK) Lamong, TPK Nilam, dan TPK Berlian.
Pada Oktober 2025, arus petikemas yang ditangani TTL naik 6,5 persen. Jumlahnya meningkat dari 1.559.137 TEUs pada 2024 menjadi 1.659.688 TEUs pada periode yang sama tahun ini.
Kenaikan ini mengindikasikan bahwa pelaku industri dan logistik semakin percaya terhadap layanan yang disediakan TTL.
BACA JUGA:Perdana, Terminal Teluk Lamong Melayani Ekspor Multimoda dari Semarang ke Surabaya
Kenaikan paling menonjol terlihat pada arus petikemas internasional-Dok.istimewa-
Kenaikan paling menonjol terlihat pada arus petikemas internasional. Sepanjang Oktober, TTL tercatat menerima tambahan layanan adhoc sebanyak 29 kapal.
Selain itu, rute baru seperti mulai Intra Asia, India Subcontinent, hingga Middle East, mendorong peningkatan signifikan volume petikemas yang masuk dan keluar melalui terminal. Utamanya terminal yang dikelola TTL.
Direktur Operasi PT Terminal Teluk Lamong Muhammad Syukur mengatakan lonjakan arus petikemas ini menjadi bukti bahwa tingkat kepercayaan para pengguna jasa terhadap TTL semakin kuat.
“Kami memastikan setiap layanan yang diberikan benar-benar sesuai kebutuhan pelanggan. Prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) juga terus kami terapkan agar TTL semakin berdaya saing,” ujar Syukur.
BACA JUGA:Perkuat Jaringan Logistik Asia Timur, Terminal Teluk Lamong Sambut Kapal Perdana Wan Hai
Kinerja positif tak hanya terjadi di TPK Lamong. Secara kumulatif, sejak Januari hingga Oktober 2025, arus petikemas internasional di TPK Lamong tumbuh 14,4 persen. Petikemas domestik naik 8,25 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Terminal petikemas Berlian juga mulai menunjukkan progres baik. Terminal itu mencatat kenaikan arus petikemas sebesar 2,16 persen, atau dari 1.106.518 TEUs pada 2024 menjadi 1.130.410 TEUs di tahun 2025.
Peningkatan ini sejalan dengan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur yang mencatat pertumbuhan ekonomi provinsi sebesar 5,04 persen pada kuartal III 2025. Aktivitas ekspor-impor dan distribusi logistik yang terus bergerak menjadi motor penggeraknya.