Inilah daerah yang tidak hanya multikultur. Tapi, orang-orangnya juga panjang umur. ’’Vitamin’’-nya: udara dan makanan yang bersih plus hati yang gembira.
HUJAN rintik turun sejak sore, Minggu, 9 November 2025. Tetapi, alun-alun di tengah Kabupaten Jinping, Provinsi Yunnan, masih tampak ramai.
Panggung besar memendarkan cahaya warna-warni. Menimpa layar besar dengan tulisan berwarna merah: 1st Ethnic Costume Show of Jinping County.
Ya, acara malam itu memang istimewa. Untuk kali pertama, kabupaten yang bertetangga dengan sisi utara Vietnam itu menggelar fashion show. Temanya adalah busana etnis.
Memang, ragam etnis di Jinping cukup kaya. Ada sembilan kelompok etnis minoritas di tempat itu. Yakni, Miao, Yao, Dai, Hani, Yi, Han, Zhuang, Lahu, dan Bulang. Dari seluruh penduduk Jinping, sebanyak 88 persennya adalah etnis minoritas di Tiongkok. Mereka hidup di 13 kota kecil, 94 desa, dan tujuh komunitas.
Warna-warni itulah yang disajikan kepada para jurnalis peserta program China International Press Communication Center (CIPCC). Di depan panggung, kami duduk pada kursi plastik yang basah terkena hujan. Seorang panitia mengelap kursi itu satu demi satu.
Meskipun, pada akhirnya, tak banyak dari kami yang duduk. Acaranya terlalu asyik. Sehingga kami pun berdiri dan mendekat ke arah panggung. Bersama warna yang juga antusias di bibir panggung itu.
Sebab, yang kami saksikan bukanlah model-model profesional. Yang naik ke panggung adalah orang-orang yang ditemui setiap hari: pedagang pasar, penjaga toko, atau pegawai kantor. Ada yang lansia, ada yang remaja, ada balita. Ya, kekuatan acara itu justru pada kejujuran penampilnya.
GAYA ANGGUN para model ketika menampilkan busana daerah. Mereka bukan model profesional, melainkan warga biasa.-Doan Widhiandono-
Tidak ada model profesional. Tidak ada standar tubuh industri fashion. Mereka melangkah dengan ritme yang diseragamkan ala kadarnya. Tetapi, para ’’model’’ itu tetap percaya diri. Dan itulah yang mengundang tepuk tangan panjang penonton. Yang sebagian adalah para kerabat mereka.
Dalam kunjungan hari itu, memang kentara betul bahwa Jinping adalah salah satu etalase kebinekaan di ujung selatan Tiongkok. Tetapi, Jinping bukan hanya soal keragaman. Tempat itu juga telah lama membaptis diri sebagai Hometown of Longevity in China. Rumah orang-orang berumur panjang.
Klaim itu bukan sekadar slogan pariwisata. Di daerah seluas 3.677 kilometer persegi di selatan Prefektur Honghe, angka harapan hidupnya mencapai 79,3 tahun. Ada 48 warga yang telah melewati usia seabad.
Di Jinping, udara bersih hadir hampir sepanjang tahun. Lebih dari 99 persen hari berstatus kualitas udara “excellent”. Konsentrasi ion oksigen negatif menyentuh lebih dari 3.000 per sentimeter kubik. Suhu rata-rata tahunan hanya 18,2°C. Kombinasi itu membentuk semacam ruang hidup ideal: sejuk, lapang, dan rendah stres.