Menyantap KFC pada malam Natal menjadi simbol dari hangatnya waktu berkumpul keluarga di negeri Sakura.
3. Menyalakan Lilin Merah di Irlandia
Lilin berwarna merah yang diletakkan di dekat jendela rumah warga Irlandia menjadi tradisi tahunan menyambut Natal.-Freepik-
Di Irlandia, tradisi menyalakan lilin di jendela pada malam Natal sudah berlangsung selama berabad-abad. Maknanya begitu mendalam. Lilin dinyalakan sebagai rangkaian doa.
Ditujukan untuk keselamatan anggota keluarga yang sedang berada jauh dari rumah. Jika tidak memungkinkan untuk pulang, lilin menjadi simbol ingatan. Juga ikatan yang tetap terjaga meski jarak memisahkan.
BACA JUGA:6 Perbedaan Perayaan Natal Antara Katolik dan Kristen, Dari Ibadah sampai Tukar Kado
BACA JUGA:6 Ide Kreatif Hampers Natal untuk Berbagi Kebahagiaan di 2024
Tradisi itu banyak dilakukan di wilayah selatan Irlandia, khususnya Munster dan County Cork. Hingga kini, banyak keluarga Irlandia yang masih mempertahankan ritual tersebut.
4. Shoes by The Fire di Belanda
Kaos kaki yang digunakan dalam tradisi Shoes by the Fire biasanya berwarna merah dan hijau. Khas musim natal.-Freepik-
Anak-anak di Belanda memiliki tradisi menyambut kedatangan Sinterklas. Menjelang tanggal 5 Desember, anak-anak akan meletakkan sepatu mereka di dekat perapian.
Mereka biasanya menyanyikan lagu Sinterklas sambil berharap mendapat hadiah kecil pada keesokan harinya.
Untuk membalas kebaikan Sinterklas, anak-anak meninggalkan wortel atau jerami sebagai bekal bagi "kuda" sang tokoh Natal.
BACA JUGA:4 Festival Natal Paling Heboh di Eropa
BACA JUGA:The Southern Hotel Gelar Back to School, Rayakan Natal dan Tahun Baru
Menurut cerita rakyat Belanda, Sinterklas menunggangi kudanya berjalan melintasi atap rumah. Sementara para Piet atau asistennya memasukkan hadiah melalui cerobong atau jendela.
5. Pohon Pōhutukawa di New Zealand
Pohon Pōhutukawa.-Pinterest-
Masyarakat New Zealand merayakan Natal dengan pohon khas bernama Pōhutukawa. Pohon itu berdaun hijau gelap dengan bunga merah terang.