"Kolaborasi lintas sektor menjadi kekuatan utama Pentas Gemilang. PKK hadir sebagai mentor keterampilan dan BLH sebagai mitra pembangun nilai. Ini contoh nyata bagaimana inovasi bisa menggerakkan banyak pihak,” tambahnya.
Melalui dua pemaparan yang dilakukan secara bergantian tersebut, Mas Adi menegaskan bahwa inovasi merupakan bagian dari budaya kerja Pemkot Pasuruan.
“Kami ingin membuktikan bahwa inovasi bukan hanya slogan, tetapi gerakan nyata untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. Dua inovasi ini kami hadirkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat, baik di sektor kesehatan maupun pendidikan,” pungkasnya.
Tahap presentasi Top 90 KOVABLIK Jatim 2025 menjadi momentum bagi Kota Pasuruan untuk menunjukkan kemampuan daerah dalam menghadirkan inovasi yang adaptif, aplikatif, dan berdampak langsung. Pemerintah Kota Pasuruan optimis bahwa kedua inovasi ini dapat melaju ke tahap penilaian selanjutnya. (*)