HARIAN DISWAY - Kasus penyakit ginjal terus meningkat. Data BPJS Kesehatan pada 2024 mencatatkan sebanyak 134.057 kasus gagal ginjal kronis yang menjalani cuci darah di Indonesia.
Ironisnya, rata-rata pasien baru mengetahui kondisi tersebut setelah terjadi pemburukan. Situasi ini membuat masyarakat perlu memahami ciri-ciri awal gangguan ginjal agar langkah pencegahan bisa dilakukan lebih cepat.
Para tenaga kesehatan menegaskan bahwa penyakit ginjal sering berkembang secara perlahan dan hampir tanpa keluhan pada tahap awal.
Kondisi ini menjadikan banyak orang tidak menyadari bahwa ginjalnya sedang mengalami gangguan fungsi.
BACA JUGA:3 Jenis Makanan yang Dapat Meningkatkan Fungsi Ginjal
BACA JUGA:Makan Ikan Baik untuk Kesehatan Ginjal? Ini Faktanya!
Gejala Awal Sering Tidak Disadari
Salah satu ciri pertama yang kerap muncul adalah rasa cepat lelah. Tubuh mudah lemas karena fungsi ginjal yang menurun dapat menyebabkan penumpukan racun dan gangguan produksi sel darah merah.
Selain itu, beberapa pasien mengalami sulit konsentrasi. Penurunan fungsi ginjal dapat memengaruhi aliran oksigen dan membuat otak bekerja kurang optimal.
Perubahan pada Urine Menjadi Tanda Penting
Perubahan warna dan frekuensi buang air kecil kerap menjadi petunjuk awal gangguan ginjal. Urine bisa tampak lebih keruh, berbusa, atau berubah menjadi lebih pekat dari biasanya.
Sebagian pasien juga melaporkan frekuensi berkemih yang meningkat pada malam hari.
BACA JUGA:Paus Fransiskus Masih Dalam Kondisi Kritis, Hasil Tes Tunjukkan Tanda Awal Gagal Ginjal
BACA JUGA:Efisiensi dan Kualitas Urinalisis untuk Deteksi Ginjal Kronis Kini Bisa Ditingkatkan dengan Alat Ini
Kondisi ini terjadi ketika ginjal tidak mampu menyaring cairan secara efektif sehingga tubuh mencoba menyeimbangkannya lewat produksi urine.
Pembengkakan Tubuh yang Mulai Terlihat
KAKI atau wajah mulai membengkak? Jangan anggap sepele. Bisa jadi itu tanda ginjal sedang bekerja lebih keras dari biasanya.-istock-
Pembengkakan pada kaki, pergelangan tangan, atau wajah dapat menjadi sinyal bahwa ginjal mengalami penurunan fungsi.
Ketika ginjal tidak mampu mengatur cairan, tubuh cenderung menyimpan kelebihan air dan menyebabkan edema.
Pada beberapa kasus, cincin yang dikenakan terasa lebih sempit atau sepatu menjadi tidak nyaman. Gejala seperti ini sering dianggap sepele padahal dapat menjadi tanda gangguan ginjal.
BACA JUGA:Alvin Lim Meninggal karena Gagal Ginjal Stadium 5, Bagaimana Cara Mencegahnya? (2)
BACA JUGA:Alvin Lim Meninggal karena Gagal Ginjal Stadium 5 Bagaimana Cara Mencegahnya? (1)
Keluhan pada Kulit dan Nafas
Kulit gatal tanpa sebab yang jelas bisa menjadi tanda lain dari masalah ginjal. Penurunan fungsi ginjal dapat menyebabkan penumpukan mineral dan racun yang memicu iritasi pada kulit.
Beberapa orang juga mengalami bau napas yang tidak biasa. Kondisi ini berhubungan dengan meningkatnya kadar urea dalam tubuh yang kemudian memengaruhi aroma napas.
Tekanan Darah Meningkat Tanpa Alasan Jelas
Tekanan darah tinggi dan gangguan ginjal memiliki hubungan dua arah. Ginjal dapat menyebabkan hipertensi, dan hipertensi dapat memperburuk kerusakan ginjal.
Ketika tekanan darah sulit dikendalikan meski sudah menjalani pola hidup sehat, pemeriksaan fungsi ginjal biasanya menjadi salah satu langkah diagnostik yang dianjurkan.
BACA JUGA:Belajar dari Alvin Lim yang Meninggal Akibat Gagal Ginjal, Ini 5 Penanganannya!
BACA JUGA:Gagal Ginjal yang Merenggut Kesehatan Alvin Lim hingga Meninggal, Kenali Dua Penyebab Paling Umum!
Nafsu Makan Menurun dan Mual Berkepanjangan
MUAL dan hilang nafsu makan tanpa sebab jelas dapat menjadi sinyal gangguan ginjal. Dengarkan tubuhmu sebelum terlambat.-istock-
Penurunan fungsi ginjal juga dapat memicu gangguan pada sistem pencernaan. Sebagian pasien merasa mual, mudah muntah, atau kehilangan nafsu makan.
Jika keluhan seperti ini berlangsung dalam jangka waktu lama tanpa penyebab jelas, evaluasi medis diperlukan. Kondisi ini sering muncul saat ginjal mulai kesulitan membuang zat sisa metabolisme.
Gangguan Tidur dan Kram Otot
Beberapa tanda lainnya termasuk sulit tidur, sering terbangun malam hari, atau mengalami kram otot tanpa pemicu tertentu. Ketidakseimbangan elektrolit akibat gangguan ginjal dapat memengaruhi saraf dan otot.
Kram biasanya terjadi pada betis atau kaki bagian bawah. Meski terlihat ringan, keluhan ini dapat menjadi sinyal awal yang penting.
BACA JUGA:Pascakasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, Komisi IX Minta Perketat Pengawasan Produksi Obat
BACA JUGA:Kadinkes Surabaya: Pola Hidup Tak Sehat Jadi Penyebab Gagal Ginjal Kronis pada Anak
Risiko pada Usia Muda Terus Meningkat
Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok usia muda menunjukkan peningkatan kasus penyakit ginjal.
Kebiasaan begadang, konsumsi tinggi gula dan garam, serta penggunaan obat pereda nyeri yang tidak terkontrol menjadi faktor yang sering disebut.
Selain itu, kebiasaan minum air putih yang kurang juga berpengaruh. Dehidrasi kronis mampu membebani ginjal dan memicu gangguan fungsi dalam jangka panjang.
Pentingnya Pemeriksaan Dini
PEMERIKSAAN ginjal tidak perlu menunggu gejala berat. Deteksi dini bisa menyelamatkan fungsi ginjal untuk jangka panjang.-istock-
Para ahli menekankan bahwa pemeriksaan sederhana seperti tes urin, darah, dan USG ginjal dapat membantu mendeteksi gangguan sejak tahap awal. Deteksi dini memberikan peluang pengobatan yang jauh lebih baik.
BACA JUGA:Dinkes Pasuruan Waspadai Kasus Gagal Ginjal Anak, Pengawasan Mamin Diperketat
BACA JUGA:Ada 308 Kasus Gagal Ginjal Kronis di Surabaya
Masyarakat disarankan tidak menunggu hingga gejala menjadi parah. Ketika perubahan kecil pada tubuh mulai terasa, konsultasi dengan tenaga medis menjadi langkah bijak.
Langkah Pencegahan yang Perlu Diperhatikan
Mengurangi konsumsi makanan tinggi garam, menjaga pola tidur, dan memperbanyak minum air putih menjadi langkah dasar untuk menjaga kesehatan ginjal. Aktivitas fisik rutin juga membantu mengontrol tekanan darah dan berat badan.
Selain itu, penggunaan obat-obatan tanpa pengawasan dokter perlu dibatasi. Obat pereda nyeri tertentu dapat membebani ginjal jika digunakan dalam jangka panjang.