Hal tersebut mencerminkan semangat lokal yang ingin mendorong lebih banyak orang untuk menikmati bersepeda di kawasan itu.
Founder Mainsepeda, Azrul Ananda, menambahkan bahwa Malang Century Journey adalah agenda yang sempurna untuk mengisi akhir tahun.
"Tahun 2025 akan segera berakhir. Biasanya, bagi pesepeda, libur akhir tahun adalah masa off-season. Jadi, kami mengundang mereka untuk menyelesaikan event seru di Malang, sekaligus merencanakan liburan akhir tahun bersama keluarga," kata Azrul.
Meskipun Malang Century Journey menawarkan tantangan yang signifikan di berbagai medan. Mulai dari jalan raya hingga tanjakan.
Event itu tetap memberikan toleransi waktu yang realistis bagi semua peserta, termasuk yang baru memulai bersepeda.
Panitia menetapkan Cut-off Time (CoT) pada sore hari, pukul 17.34, mengacu pada hasil tes rute yang dilakukan dengan kecepatan normal. "CoT yang ideal adalah sebelum matahari terbenam," tambah Azrul.
BACA JUGA:Wali Kota Pasuruan: Bromo Kom Sebagai Promotor Sport Tourisme
BACA JUGA:Wawali dan Pj Bupati Pasuruan Ajak Peserta Bromo Kom X Eksplor Pasuruan
Mainsepeda juga berupaya menumbuhkan partisipasi di kalangan pesepeda yang ingin fokus pada bersepeda jarak jauh. Selain Malang Century Journey, mereka menggelar East Java Journey (EJJ) selama empat tahun terakhir.
EJJ adalah event bersepeda jarak jauh yang mengajak peserta untuk mengeksplorasi keindahan alam Jawa Timur dengan dua kategori jarak, yaitu 1.500 km (berlomba) dan 600 km (non-kompetitif).
Tahun depan, East Java Journey 2026 direncanakan akan dilaksanakan pada 2–8 Februari 2026. Acara itu terbuka untuk berbagai jenis sepeda, tidak terbatas hanya pada road bike.
Peserta dapat menggunakan MTB, sepeda lipat, atau jenis sepeda lain selama memenuhi syarat keselamatan, kecuali e-bike.
Keterbukaan itu membuat EJJ menjadi sangat ramah bagi pemula, dan sering dijadikan ajang latihan sebagai bagian dari persiapan sebelum mengikuti event ultra cycling lainnya.
Pendaftaran untuk East Java Journey 2026 akan dibuka mulai 1 Desember 2025. Tingginya minat dan antusiasme terhadap event-event itu, Malang berpeluang besar untuk terus menguatkan posisinya sebagai salah satu destinasi utama untuk sport tourism di Indonesia. (*)