Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (101): PowerChina dan Diplomasi Konstruksi

Selasa 02-12-2025,11:36 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Noor Arief Prasetyo

Di Afrika, mereka melangkah lebih jauh. Situs Ecofin Agency menulis bahwa PowerChina menargetkan wilayah itu menjadi 40–45 persen pendapatan luar negeri pada 2030. Wilayah dengan kebutuhan energi besar, kapasitas teknis terbatas, dan ketertarikan tinggi terhadap pembiayaan internasional. Sempurna bagi ekspansi Tiongkok. Sempurna bagi PowerChina.

 

Kunjungan ke PowerChina itu diakhiri dengan diskusi bersama para petinggi PowerChina. Sejumlah pertanyaan muncul. Salah satunya tentu tentang dampak megaproyek pada isu lingkungan. PowerChina menyatakan bahwa setiap proyek pasti melalui penghitungan yang cermat. Termasuk soal dampak lingkungan dan pembuangan limbah.

 

Saya bertanya soal iklim investasi dan hambatannya di Indonesia. Pertanyaan ini dijawab oleh Zhong Yuping. Ia adalah Sekretaris Komisi Disiplin dan Inspeksi Kantor PowerChina Wilayah Asia-Pasifik. Ia juga pernah tinggal di Indonesia selama beberapa tahun.

 

Menurutnya, Indonesia punya modal sangat besar. Wilayahnya luas dengan potensi sumber daya alam yang luar biasa. Sehingga, masih sangat memungkinkan untuk bekerja sama dengan PowerChina.


JURNALIS CIPCC melewati maket proyek Powerchina, 18 November 2025.5-Doan Widhiandono-

 

’’Tetapi, harus kita ingat bahwa proyek-proyek kami selalu multiyear. Waktunya lama. Nah, dalam kurun itu jangan ada kebijakan yang berubah-ubah,’’ harapnya.

 

 

 

Dan PowerChina tampaknya memahami bahwa reputasi adalah modal geopolitik. Arahnya jelas: makin hijau, makin bersih, makin kompatibel dengan agenda global. Mereka tidak lagi ingin dilihat sebagai raksasa pembangun beton, tetapi sebagai pionir masa depan energi. (*/bersambung)

Kategori :