HARIAN DISWAY - Quarter life crisis adalah fase ketika seseorang yang memasuki usia 20-30 tahun.
Dalam usia itu, seseorang mulai mempertanyakan arah hidupnya. Seputar nasib karier, tujuan hidup, hingga makna keberadaan dirinya di dunia.
Fenomena itu dianggap umum. Sering muncul karena ketidakpastian ekonomi, tekanan lingkungan, atau perubahan situasi dalam hidup.
Apabila Anda sedang berada dalam fase tersebut, membaca buku pengembangan diri dapat menjadi langkah awal untuk memperluas perspektif diri.
BACA JUGA:Titimangsa Rilis Buku Antologi Naskah Monolog Di Tepi Sejarah, Hadirkan Happy Salma dan Ahda Imran
BACA JUGA:Bedah Buku Pater Fritz Meko: Kembara Pikiran, Catatan Harian Seorang Imam Katolik
Berikut empat rekomendasi buku yang dapat membantu Anda melewati fase quarter life crisis dengan lebih tenang dan terarah.
1. What I Wish I Knew When I Was 20 – Tina Seelig (2009)
Cover buku What I Wish I Knew When I Was 20 oleh Tina Seelig-Pinterest-
Tina Seelig adalah direktur Stanford Technology Ventures Program. Dalam bukunya, Tina menyusun puluhan wawasan hidup berdasarkan pengalamannya. Dia mengajar kreativitas, inovasi, dan kewirausahaan.
Bukunya yang berjudul What I Wish I Knew When I Was 20 memberikan banyak sudut pandang baru.
Buku itu relevan bagi Anda yang sedang merasa stagnan. Atau yang sedang bingung menentukan arah hidup.
BACA JUGA:Genap 17 Tahun, Elena Hendropurnomo Luncurkan Buku Kumpulan Puisi Citrus Society
BACA JUGA:Elena Hendropurnomo Raih Jac Khor Award berkat Hobi Baca Buku Sejak Kecil
Beberapa pelajaran menarik dari buku itu antara lain:
1. Masalah adalah Peluang yang Perlu Dilatih Setiap Hari
Dalam perspektif Tina Seelig, masalah bukanlah sesuatu yang harus dihindari. Melainkan sebuah “latihan harian” yang membantu Anda berkembang.