Jumlah Korban Jiwa Bencana Banjir–Longsor di Tiga Provinsi Sumatra Tembus 836 Orang

Jumat 05-12-2025,12:07 WIB
Reporter : Hana Try Hestina Br Ginting
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui data korban akibat bencana banjir dan longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatra, yakni Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

"Saya melaporkan bahwa hingga sore ini untuk jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 836 jiwa," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D.

Hingga Kamis, 4 Desember 2025 pukul 16.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia tercatat telah mencapai 836 jiwa. 

BACA JUGA:Banjir Sumatra Bongkar Rapuhnya Tata Kelola Hutan, PBPH Serampangan Jadi Biang Kerok

Data ini disampaikan langsung dalam konferensi pers dari Posko Utama Tanggap Darurat Provinsi Aceh di Lanud Sultan Iskandar Muda.

Abdul Muhari menyebutkan bahwa penambahan korban meninggal dunia paling banyak terjadi di Provinsi Aceh pada hari Kamis. 

Sebanyak 48 jenazah berhasil ditemukan, sehingga total korban meninggal di Aceh kini menjadi 325 orang. 

BACA JUGA:Wapres Gibran Tinjau Banjir Bandang Agam, Pastikan Logistik dan Pengungsi Aman

Sementara di Sumatra Utara ditemukan 12 korban meninggal, menjadikan total korban di wilayah tersebut 311 jiwa. 

Adapun di Sumatra Barat, jumlah korban meninggal bertambah 6 orang, sehingga total menjadi 200 jiwa.

Selain korban meninggal dunia, jumlah korban yang masih dinyatakan hilang juga terbilang tinggi. Di Aceh, tercatat masih 170 orang yang belum ditemukan. 

BACA JUGA:Pemerintah Selidiki Pembalakan Liar Penyebab Banjir dan Longsor Sumatera

Di Sumatra Utara terdapat 127 orang hilang, sedangkan di Sumatra Barat mencapai 221 orang. Dengan demikian, total korban hilang di tiga provinsi tersebut mencapai 518 orang, yang masih terus dilakukan upaya pencarian oleh tim gabungan.

Untuk kondisi pengungsi, BNPB melaporkan bahwa di Sumatra Utara terdapat sekitar 40.000 warga yang masih mengungsi akibat terdampak banjir dan longsor. 

Akses darat di sejumlah wilayah mulai menunjukkan perbaikan. Jalur penghubung antara Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, dan Kota Sibolga telah mulai bisa dilalui setelah perbaikan jembatan darurat.

Kategori :