Setelah itu, mereka diarahkan ke antarmuka utama, tempat pengguna dapat menambahkan sumber serta menetapkan “fokus area”.
BACA JUGA:ChatGPT vs Gemini, Adu Cerdas di Era AI Modern
Fokus area itu bertindak sebagai pedoman atau instruksi yang menjelaskan bagaimana Gemini seharusnya merespons dalam proyek tersebut.
Dengan menentukan tujuan dan ruang lingkup sejak awal, pengguna dapat menyesuaikan perilaku Gemini agar tetap konsisten dengan kebutuhan proyek. Baik untuk penelitian akademis, pengembangan konten, maupun perencanaan bisnis.
Batasan Unggah File Masih Jadi Catatan
Meskipun terdengar menjanjikan, Android Authority menemukan satu batasan penting. Bahwa pengguna hanya bisa mengunggah maksimal 10 file per proyek. Belum ada informasi apakah batas itu berbeda untuk pelanggan berbayar Gemini Pro atau Ultra.
Pembatasan itu dinilai dapat mengurangi kegunaan Projects. Terutama untuk tugas berat yang memerlukan banyak dokumen pendukung.
Bahkan performa AI Gemini 3 digadang-gadang bisa melakukan koding secara tepat, akurat dan cepat. Yang nantinya akan membantu perusahaan atau pengembang teknologi dalam proses penciptaan teknologi. --Google
BACA JUGA:OpenAI Rilis ChatGPT 5.1 Pekan Ini, Apa Saja Perubahannya?
Selain itu, pengguna nantinya dapat melihat daftar proyek di panel samping dan memberi “pin” pada proyek yang paling sering digunakan.
Belum Dirilis Resmi
Perlu dicatat bahwa semua informasi itu berasal dari pembongkaran APK oleh Android Authority. Hingga tulisan ini dimuat, Google belum mengumumkan fitur Projects secara resmi.
Karena belum ada aktivasi dari sisi server, fitur itu belum dapat diakses publik. Hingga ada pengumuman resmi, perkembangan tersebut masih bersifat spekulatif.
Kendati demikian, jika benar dirilis dalam waktu dekat, fitur Projects berpotensi membuat Gemini semakin kompetitif di tengah persaingan platform AI. Terutama karena menghadirkan fungsi yang mirip dengan salah satu fitur unggulan ChatGPT. (*)