Pembunuhan pengacara Purwokerto, Jateng, Aris Munadi, 52, diungkap polisi. Tersangka Suyudi, 43, dukun. Motif perampokan mobil korban. Suyudi menyuruh adiknya, Suwanto, 36, mengubur korban, lalu menjual mobil rampokan. Dalam 20 hari, kasus terungkap. Kedua tersangka ditangkap polisi.
PERAMPOKAN itu dilakukan setengah hati oleh Suyudi. Ia merencanakan, lalu membunuh korban. Saat membuang mayat, ia minta bantuan temannya, dukun Aok. Tapi, ditolak. Suyudi beralih menyuruh Suwanto. Sekaligus menjual mobilnya.
Dalam perjalanan menuju tukang tadah barang curian, untuk menjual mobil, Suwanto takut. Ia meninggalkan mobil korban Toyota Calya hitam nopol R 1927 RF di pinggir jalan Desa Mekarsari, Kebumen, Jateng. Ia pulang ke Cilacap dengan naik bus. Tak lama, ia ditangkap polisi.
BACA JUGA:Perampokan dan Pembunuhan di Pujon, Malang: Pelajari Taktik Perampok
Dalam konferensi pers, Senin, 15 Desember 2025, Kapolresta Cilacap Kombes Budi Adhy Buwono menjelaskan kronologi kejadian.
Sabtu siang, 22 November 2025, Aris berangkat dari rumahnya di Purwokerto dengan naik mobil tersebut sendirian. Kepada keluarga, ia pamit ke Cilacap untuk urusan suatu kasus hukum.
Setelahnya, keluarga tidak bisa menghubungi HP Aris. Pesan singkat WA dan telepon tak diangkat. Malam itu Aris juga tidak pulang. Pihak keluarga menelepon teman-teman Aris sesama anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Jateng, menanyakan keberadaan Aris. Tidak ada yang tahu.
BACA JUGA:Korban Perampokan dan Pembunuhan di Situasi yang Salah
BACA JUGA:Detail Perampokan, Haris Bunuh Sopir Taksi
Selasa, 25 November 2025, pihak keluarga lapor polisi. Polisi mencari. Beritanya menyebar ke anggota Peradi Jateng. Mereka pun menduga, hilangnya Aris terkait penanganan perkara hukum. Para anggota Peradi ikut mencari Aris.
Yang terjadi, Sabtu, 22 November 2025, itu Aris janjian dengan Suyudi hendak ziarah ke makam keramat Panembahan Tunggul Wulung di Jeruk Legi, Cilacap. Aris dan Suyudi kenal sebulan sebelumnya dari komunitas peziarah makam keramat.
Kombes Budi: ”Saat itu tersangka sudah merencanakan merampok korban karena ia tahu korban punya banyak uang. Tersangka mengaku terlilit utang ratusan juta rupiah. Ia menentukan pertemuan di makam tersebut.”
BACA JUGA:Perampokan-Pembunuhan Sopir Taksi Online di Tol Jagorawi: High Risk Low Return
BACA JUGA:Saat Perampokan Toko Emas