Haul Gus Dur Pahlawan: Semangat Kemanusiaan yang Menggema Melampaui Waktu

Kamis 18-12-2025,11:26 WIB
Oleh: H. Imam Kusnin Ahmad*

SUASANA MERIAH: JAMAAH DAN PEDAGANG KECIL MERAIH BERKAH

Sejak pagi, ribuan muhibbin dan peziarah mulai menyemut ke area pesantren, membawa suasana yang meriah dan penuh kehangatan. 

Di sela-sela lantunan doa dan tausiah, geliat ekonomi rakyat tampak nyata dengan kehadiran sekitar 250 pedagang kecil yang berjejer rapi di sepanjang akses menuju lokasi utama. Mereka menjual berbagai barang, mulai kuliner, atribut santri, hingga cendera mata.

Bagi para pedagang, momen haul Gus Dur memiliki makna ganda: sebagai sarana mencari nafkah dan upaya menjemput keberkahan. Muhammad Nandra, pedagang jajanan krispi asal Desa Banjaragung, mengaku selalu menantikan acara itu. 

”Berbeda dengan hari biasa, berjualan di sini terasa lebih berkah, dan pendapatan meningkat drastis,” ujarnya dengan wajah semringah. Ekonomi lokal di Kecamatan Diwek juga mengalami kenaikan aktivitas yang signifikan selama acara berlangsung.

Selain itu, acara diisi dengan Khatmil Qur’an yang dimulai pukul 05.30 WIB dan ditutup dengan doa yang dipimpin Gus Kikin. Menurut Koordinator Acara Ustadz Maleka, terdapat 610 peserta yang datang dari berbagai daerah seperti Malang, Trenggalek, Kediri, dan Lumajang. 

Sebanyak 80 majelis di desa-desa Kecamatan Diwek juga berpartisipasi, membuktikan sinergi yang kuat dalam menyukseskan acara.

INOVASI DAN MOTIVASI HIDUP SEPERTI GUS DUR, MENJADI PAHLAWAN SETIAP HARI

Haul Ke-16 Gus Dur tidak hanya menjadi momen peringatan, tetapi juga momentum untuk menginspirasi generasi muda dan seluruh masyarakat. 

Semangat keikhlasan, kesederhanaan, dan kemanusiaan Gus Dur dapat dijadikan inovasi dalam hidup sehari-hari: bagaimana kita membangun hubungan yang hangat, membela yang lemah, dan hidup tanpa ego.

Kita tidak perlu menjadi presiden atau tokoh besar untuk menjadi pahlawan. Seperti Gus Dur, setiap orang dapat menjadi pahlawan dalam tindakan kecilnya –dengan berbagi, menunjukkan kasih sayang, dan menjaga persatuan. 

Motivasi dari haul kali ini adalah untuk menjadikan keteladanan Gus Dur sebagai pijakan untuk membangun bangsa yang lebih adil, damai, dan penuh keberkahan bagi semua. (*)


*) H. Imam Kusnin Ahmad adalah wartawan senior Jawa Timur dan Gusdurian.

 

Kategori :