JLLB Tersambung Tahun ini agar GBT Tidak Macet

JLLB Tersambung Tahun ini agar GBT Tidak Macet

PROYEK pembangunan interchange yang menghubungkan JLLB dengan Stadion Gelora Bung Tomo.-BOY SLAMET-Harian disway-

LALU LINTAS Jalan Jawar yang menjadi satu-satunya akses menuju ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) macet total saat laga persahabatan Persebaya melawan Persis Solo, 22 Mei 2022. Pemkot menggelontorkan anggaran nyaris Rp 50 miliar untuk menuntaskan problem klasik itu.

Persoalan itu terjadi karena sistem satu arah tidak berjalan. Kendaraan dari utara dan selatan menumpuk di gerbang utama menuju stadion. Banyak yang terjebak hingga dua jam.

Mobil, truk pemadam kebakaran, kendaraan polisi, hingga mobil operasional pemkot tak bisa bergerak. Permasalahan terjadi karena banyak suporter tanpa tiket yang membeludak di jalan raya.

BACA JUGA:Pemkot Minta Gubernur Bantu Perbaiki Gelora Bung Tomo

Mereka merangsek masuk, namun petugas tidak memperbolehkan suporter tanpa tiket melintas. Beberapa orang melintasi pematang tambak agar bisa mendekat ke stadion. 

Maklum, sudah dua tahun Bonek dan Bonita rindu melihat Persebaya langsung dari stadion. Mereka yang tidak bertiket tetap datang. Paling tidak mereka bisa mendengar atmosfer pertandingan dari luar.

Pemkot Surabaya sebenarnya sudah menyiapkan solusi kemacetan GBT sejak dua tahun lalu. Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) bakal disambungkan mulai dari Terminal Teluk Lamong di Osowilangun hingga ke Sememi.

“Anggaran pembangunannya sudah ada. Harusnya sudah lelang dan dikerjakan tahun ini,” ujar Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti yang ikut terjebak kemacetan. Untungnya Reni yang datang bersama anggota Komisi D DPRD Surabaya Herlina Harsono Njoto bisa masuk ke stadion sebelum kick off dimulai. 

Saat ini JLLB memasuki pengerjaan tahap kedua. Pemkot harus menyambung jalan sepanjang 2,6 kilometer itu. Hingga akhir 2021, progres proyek hanya mencapai 65 persen. Meleset dari target 80 persen.

Hal tersebut terjadi karena pengurangan anggaran. Pendapatan pemkot belum pulih sepenuhnya pada 2021. Selain proyek jalan, banyak proyek lain yang harus ditunda.

Sisanya harus tuntas tahun ini. Hal tersebut tidak bisa ditawar karena Surabaya bakal menjadi salah satu tuan rumah piala dunia U-20 tahun depan. Agenda dua tahunan itu sebenarnya digelar 20 Mei 2021. FIFA terpaksa mengundur jadwalnya karena pandemi.

“Ini sudah dibantu pemerintah pusat karena masuk proyek strategis nasional,” lanjut politisi PKS itu. Reni berharap proyek bisa tuntas tepat waktu. 

Efek JLLB sangat ditunggu banyak pihak. Selain melancarkan lalu lintas ke stadion, arus perdagangan juga bisa lebih lancar. Truk kontainer yang menuju ke barat tidak perlu memadati jalur tengah kota atau tol.

JLLB bakal terhubung dengan radial road yang sudah terbangun di antara GBT dan TPA Benowo. Jalan sudah diaspal mulus dan sudah bisa dilewati. “Tapi belum tersambung,” ujar Kabid Jalan dan Jembatan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya Adi Gunita kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: