Selesai, Kisah Perselingkuhan yang Bikin Senam Jantung

Selesai, Kisah Perselingkuhan yang Bikin Senam Jantung

Oleh

Jessica Ester*

 

FILM Selesai yang disutradarai oleh Tompi, seorang penyanyi sekaligus dokter spesialis bedah plastik ini tayang Jumat lalu (13/8). Bukan di bioskop. Melainkan lewat layanan streaming Bioskop Online. Film yang hanya dibintangi oleh tujuh aktor ini berhasil mengaduk-ngaduk perasaan penonton.

Publik pernah digegerkan dengan foto mesra Gading Marten dan Ariel Tatum. Sampai banyak yang mengira mereka berpacaran sungguhan.

Ternyata itu hanya salah satu strategi marketing untuk mempromosikan Selesai. Foto ini memang sengaja dipersiapkan untuk film ber-genre drama ini. Alhasil, saat trailer film dirilis, para penggemar film semakin tidak sabar untuk segera menontonnya.

Selesai menceritakan tentang rumah tangga Broto (Gading Marten) dan Ayu (Ariel Tatum). Biduk rumah tangga mereka sedang terombang-ambing akibat perselingkuhan yang dilakukan oleh Broto dengan seorang perempuan muda bernama Anya (Anya Geraldine).

Dialog yang diucapkan ketiga pemeran utama dalam film ini begitu blak-blakan bahkan vulgar. Tak heran kalau Tompi juga menegaskan agar film ini tidak disaksikan oleh penonton di bawah umur.

Hal itu juga diakui oleh Gading. ’’Film ini, kalau mau dibilang vulgar ya memang vulgar. Dalam arti bahasanya kasar. Karena kalau lo lagi marah kan kata-katanya enggak mungkin dialus-alusin,’’ ungkap Gading dalam podcast Ivan Gunawan yang dirilis dua pekan lalu (8/8). ’’Ini skripnya memang riil banget,’’ imbuhnya. 


KETEGANGAN yang menyelimuti hubungan Ayu (Ariel Tatum, kanan) dan Broto (Gading Marten) semakin terasa berkat tone warna kuning yang digunakan Tompi di seluruh adegan dalam rumah. (foto: imdb)

 

Nah, suasana yang menegangkan di sepanjang film mencair ketika Yani (Tika Panggabean), pembantu baru di rumah Broto, mengeluarkan tingkah yang banyol.

Selain Gading, Ariel, Anya, dan Tika, film ini juga dibintangi oleh Marini Soerjosoemarno sebagai Ibu, Farish Nahdi sebagai Dimas, dan Imam Darto sebagai Bambang. Penataan kostum dan tata rias para pemain yang simpel memberi kesan sangat natural. Rumahan banget, lah.

Darto juga bertindak sebagai penulis skenario. Ia memasukkan isu-isu yang sedang terjadi sekarang ini. Seperti situasi pandemi, berikut kebijakan lockdown yang diterapkan oleh pemerintah. Detail-detail latar belakang tersebut membuat penonton dapat merasakan langsung perasaan pemain. Tompi dan Darto merancang film ini menjadi relatable.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: