Pengungsi Afghan Demo di Jakarta
Demo warga Afghanistan di Jakarta Pusat kemarin (24/8) aneh. Apa urusannya? Masak protes Presiden Jokowi? Ternyata, mereka ke kantor Badan Pengungsi PBB (UNHCR), minta dipindahkan ke Australia. Ngglethek.
MEREKA bukan pengungsi Afghanistan yang berduyun-duyun ke Bandara Kabul, itu. Bukan. Mereka sudah di Indonesia lama. Ada yang sudah 9 tahun, 10 tahun, bahkan 13 tahun.
Lha, terus… mengapa mereka minta dipindahkan ke Australia sekarang? Mengapa tidak dulu-dulu?
Tidak ada wartawan yang tanya begitu di kerumunan demo kemarin. Mungkin terkendala bahasa. Namun, yang jelas, keinginan mereka beda-beda. Ada juga, satu orang, punya dua keinginan. Kan memusingkan?
Salah seorang pendemo bernama Hakmat, kepada wartawan, mengaku sudah sejak 2013 tinggal di penampungan pengungsi di Jakarta. Ia bisa sedikit bahasa Indonesia. Apa keinginan Hakmat?
”Saya khawatir tentang keselamatan, kesejahteraan, keluarga saya di Afghanistan. Mereka dalam bahaya langsung,” kata Hakmat. ”Taliban itu kejam.”
Lha, terus? ”Kami menuntut UNHCR bisa mengeluarkan keluarga saya dari sana,” katanya.
Emangnya UNHCR tentara? Wong tentara Amerika Serikat (AS) saja sekarang waswas di sana.
Ada keinginan Hakmat, satu lagi. ”Kami menuntut UNHCR tentang nasib kami. Kami sudah lama di sini. Katanya, kami akan disalurkan ke Australia,” ungkapnya.
Pendemo lain mengaku bernama Muhammad Ali. Ia mengatakan kepada wartawan secara lebih jelas, ”Saya protes menuntut kejelasan status penempatan. Orang-orang ini (para pendemo, Red) sudah bertahun-tahun jadi pengungsi cari suaka. Tidak jelas,” tuturnya.
Ali sudah sembilan tahun di Jakarta. ”Ada yang 10 tahun, 11 tahun, 12 tahun, di sini,” ujarnya.
Dilanjut: ”Kami minta hak kami dari UNHCR. Kami punya keluarga di sana (Afganistan), keluarga kami enggak ada kabar, mereka hidup atau enggak.”
Sama juga, Ali dan Hakmat. Bisa disimpulkan, mereka sangat galau. Bingung dengan keinginan mereka sendiri. Di satu sisi, mereka ingin dipindahkan ke negara lebih maju dari Indonesia. Di sisi lain, mereka berharap UNHCR mengeluarkan keluarga, kerabat mereka, dari Afghanistan sekarang.
Ada juga yang membawa spanduk, tulisan: ”UNHCR Indonesia mohon untuk tidak menyalahi prosedur kerja, konvensi 1951 dan protokol 1967. Hentikan kebijakan yang tidak manusiawi terhadap pencari suaka di Indonesia. Kami butuh perpindahan sebabkan kami hidup sengsara.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: