Kebakaran Lapas, soal Kunci Sel

Kebakaran Lapas, soal Kunci Sel

Kebakaran di Lapas Tangerang Rabu (8/9) cuma 1,5 jam. Menewaskan 44 narapidana. Karena sel napi terkunci. ”Kalau tak dikunci, salah prosedur,” kata Menkum HAM Yasonna Laoly kepada pers kemarin (9/9).

---------------

Soal kunci sel, Yasonna menjawab pertanyaan wartawan. Karena semua napi tewas terpanggang dalam sel. Lah, kalau sel tak dikunci, napi kabur semua.

Peristiwa pukul 00.45. Saat mayoritas napi dan penjaga tidur. Damkar memadamkan api sekitar pukul 04.00.

Kronologi dipaparkan Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, begini:

Pukul 00.45, penjaga penjara di menara melihat kepulan asap di blok C. Lalu, menelepon petugas jaga di bawah. Ternyata, api muncul di blok C2. Di situ ada tujuh sel yang dihuni napi narkoba.

Yusri: ”Setiap blok itu jaraknya 50–100 meter. Di blok itu ada C1 dan C2. Yang terbakar adalah C2, isinya 122 orang napi."

Dari 122 napi tersebut, 44 tewas, 73 luka ringan, dan 5 luka berat. Yang tewas langsung 41, kemudian bertambah 3.

Dilanjut: "Yang luka berat ke RSUD, yang meninggal juga dibawa ke RSUD untuk diidentifikasi. Yang 73 di poliklinik lapas."

Yasonna menyampaikan, dua yang tewas warga negara Afrika Selatan dan Portugal.

Yasona: ”Datanya, satu korban meninggal adalah warga binaan kasus terorisme, satu tindak pidana pembunuhan, sementara lainnya narkoba."

Lapas Kelas I Tangerang saat kebakaran berisi 2.069 napi dan tahanan. Kapasitas 600 orang. Total penjaga 13 orang untuk 4 blok di sana. "Penghuni overload 400 persen," kata Yasonna.

Dugaan sementara, penyebabnya korsleting listrik. Lapas berdiri 1972, dan sudah dua kali penambahan daya listrik. Tapi, instalasi listrik belum pernah direnovasi. Sudah 49 tahun.

Semua lapas di Indonesia tidak mengantisipasi kebakaran. Tidak ada latihan atau simulasi kebakaran, baik bagi penjaga. Apalagi bagi napi. Sebab, kalau latihan kebakaran, napi bisa lolos, dan kabur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: