Terharu, Mendapat Apresiasi dari Presiden

Terharu, Mendapat Apresiasi dari Presiden

Kolonel CKM Krisna Murti tak kuat menahan perasaannya. Lelaki asal Malang itu menaruh kening kepala di tanah. Sujud syukur di halaman depan tenda A Rumah Sakit Lapangan Indrapura. Persis usai berkesempatan video konferensi dengan Presiden Joko Widodo pada upacara peringatan HUT Ke-76 TNI kemarin (5/10).

Rasa haru, bangga, dan bahagia berkecamuk di dadanya. Rumah sakit lapangan terbesar di Jawa Timur yang dipimpinnya itu terhitung sukses. Yakni telah merawat pasien Covid-19 sebanyak 10.560 orang. Bahkan saat ini mencapai nol pasien.

Atas capaian itulah RSLI terpilih menjadi salah satu dari lima titik pengabdian TNI yang diapresiasi Jokowi. Apresiasi itu juga langsung disampaikan kepada keterlibatan 302 personel di RSLI.

”Terima kasih atas seluruh kerja keras saudara-saudara semuanya. Sekali lagi terima kasih atas kerja kerasnya. TNI, Polri, pemda, dan relawan yang betul-betul kerja keras siang-malam dalam mengatasi sebaran Covid 19. Semuanya terima kasih, terima kasih, terima kasih,” ucap Jokowi.

 

WAKIL KEPALA RSLI Kolonel CKM Krisna Murti memimpin upacara di RSLI. (Foto: Eko Suswantoro-Harian Disway)

Apresiasi juga disampaikan Jokowi kepada pasukan TNI yang bertugas di empat titik lainnya. Pertama, Kontingen Garuda UNIFIL 2021 yang bertugas dengan total 1.230 prajurit di Lebanon. Kedua, 34 prajurit yang bertugas di Pulau Rote. Ketiga, para prajurit TNI yang bertugas di KRI Multatuli 561, Natuna Utara, untuk menjalankan operasi pengamanan laut NKRI. Keempat, 40 prajurit TNI yang bertugas di perbatasan RI-Malaysia tepatnya di Jalur Kotis Entikong.

“Terima kasih atas kepercayaan dan dukungan Bapak Presiden kepada kami. Kami selalu memberikan pelayanan terbaik kepada pasien Covid-19. Selanjutnya kami siap melanjutkan tugas. Dirgahayu TNI, bersatu, berjuang kita pasti menang,” ujar Krisna menutup laporannya saat menjadi pembina upacara kemarin.

Krisna hampir tak percaya atas apresiasi yang diterimanya. Mengingat total ada 18 rumah sakit lapangan di Jatim. Sedangkan, ada dua rumah sakit lapangan lain terbesar di Indonesia. Yaitu di Wisma Atlet dan Pulau Galang.

“Saya bahagia dan bangga. Rasanya tidak percaya koq bisanya RSLI yang terpilih audiensi. Tapi, memang dari RS lapangan yang ada, hanya RSLI yang total pasiennya sampai sepuluh ribuan,” jelas Wakil Kepala RSLI itu.

Lalu, ia juga mengenang sepak terjang RSLI dalam penanganan pandemi Covid-19. RSLI memiliki 302 personel yang bertugas. Di antaranya, 61 personel TNI-POLRI, 8 personel dari RSUD dr Soetomo, 9 personel dari Dinkes Jatim dan 224 personel dari BPBD dan relawan pendamping.

Kesuksesan RSLI tentu bukan hanya karena daya juang dan kerja sama para personel. Tetapi, kata Krisna, juga didukung oleh rumusan pelayanan yang efektif. Yakni berbasis sirno (symptomatic, isolation, relaxation, nutrition, and observation).

Pelayanan itu memperhatikan beberapa hal dari pasien. Di antaranya, pengobatan sesuai gejala, durasi isolasi, faktor psikis, nutrisi, dan pengawasan intens terhadap pasien. “Ya, bedanya di sini komorbid pasien juga diobati. Jadi, tidak cuma sebagai rumah singgah,” ujar mantan dokter bedah di RST dr Soepraoen Malang itu.

Hasilnya luar biasa. Penanganan pasien nyaris tanpa komplain. Angka kesembuhan juga tinggi. Dari 10.560 pasien yang dirawat, terdapat 10.076 pasien dinyatakan sembuh, 401 pasien dirujuk, 83 pasien isoman, dan 4 pasien meninggal.

Angka itu menunjukkan keberhasilan dalam menangani pasien. Bahkan dinilai mencerminkan kondisi masyarakat sekitar. “Itu yang disampaikan Bapak Presiden. Tapi, bagaimanapun, semua hasil ini berkat kerja bareng. Saya berterima kasih kepada seluruh jajaran yang bertugas,” ungkap Krisna saat ditemui usai acara pemotongan tumpeng.


PAMERAN ALUTSISTA di depan Istana Merdeka. (Foto: Adek Berry-AFP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: