Downgrade Sarjana Zaman Now

Downgrade Sarjana Zaman Now

Jumlah kasus korona di Indonesia terus turun. Sangat menggembirakan. Tapi, muncul kegalauan terhadap kualitas sarjana lulusan zaman korona. Sebab, mereka lulus dari kuliah online yang terbukti tidak efektif.

Harian Disway - SETIDAKNYA, hasil riset dari lembaga riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dilakukan 5 sampai 8 Agustus 2020. Jumlah responden 2.201 pelajar dan mahasiswa se-Indonesia dipilih secara acak (random sampling).

Hasil: 92 persen sulit menangkap materi pelajaran, 8 persen sedikit sulit menangkap materi pelajaran. Dan 0 persen tidak ada masalah.

Dari 92 persen yang mengakui sulit menangkap materi pelajaran, tapi ternyata mereka lulus juga. Diwisuda jadi sarjana.

Bisa disimpulkan, kelulusan mereka adalah hadiah dari langit, akibat kondisi force majeure.

Bandingkan, seumpama dilakukan audit kualitas lulusan. Apa yang terjadi? Bakal merujuk hasil riset SMRC: 92 persen (sulit menerima pelajaran) semestinya tidak lulus.

Efeknya, mengakibatkan rasa tidak pede para sarjana lulusan zaman korona.

Minimal, Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof Dr Komarudin dalam webinar, Rabu, 31 Maret 2021, mengatakan, sekitar 53 persen lulusan perguruan tinggi di Indonesia tidak pede masuk dunia kerja.

Pernyataan Komarudin itu semestinya punya hubungan kausalitas dengan hasil riset SMRC tersebut. 

Komarudin memerinci lulusan perguruan tinggi Indonesia 2021: Tidak pede 53 persen, pede 33 persen, tidak tahu atau tidak menjawab 13 persen.

Komarudin mengutip data hasil survei indeed website per Maret 2021 dan hasil survei psikososial masyarakat Indonesia di masa pandemi Covid-19 dari Persakmi dan Ikatan Alumni (IKA) FKM Unair.

"Ini miris sekali. Baik bagi lulusannya maupun dunia kerja. Mudah-mudahan bisa dimaklumi dunia kerja, karena kondisi yang ada," kata Komarudin dalam webinar Solusi Krisis Pedagogik dalam Pembelajaran Jarak Jauh, Rabu, 31 Maret 2021.

Itu data sarjana yang tidak pede. Sedangkan data sarjana lulusan zaman korona lainnya, 71 persen merasa cemas memasuki dunia kerja. Dan 28 persen merasa tidak cemas.

Tidak pede 53 persen, cemas 71 persen. Menandakan sarjana zaman korona dalam kondisi bahaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: