Peserta Audisi Koko Cici Jatim 2021 (3): Mendalami Kesenian Berkat Kakek

Peserta Audisi Koko Cici Jatim 2021 (3): Mendalami Kesenian Berkat Kakek

Budaya Tionghoa merupakan salah satu kekayaan Indonesia. Butuh kerjasama dan tekad dari banyak pihak untuk menjaganya supaya tetap lestari. Kehadiran ajang Koko Cici (Koci) Jawa Timur 2021 diharapkan dapat membantu meningkatkan atensi masyarakat terhadap budaya tersebut.

---

SEBANYAK 33 peserta sudah melaksanakan proses audisi tahap pertama di Social House,  Surabaya, pekan lalu (17/10). Peserta berasal dari berbagai kota di Jawa Timur.

Salah seorang di antaranya berasal dari Pasuruan. Ia adalah Sigit Hartanto, peserta bernomor urut 21. Pemuda 23 tahun itu masih tercatat sebagai mahasiswa semester 7 Universitas Merdeka Malang jurusan Ilmu Komunikasi. Sigit mengaku memiliki passion dalam dunia pageantry atau kontes kecantikan.

Saat mengetahui ada kompetisi Koko Cici Jatim 2021, ia sangat tertarik untuk ikut. Apalagi, ia punya darah Tionghoa. Yakni dari kakeknya, yang merupakan penduduk Republik Rakyat Tiongkok.

’’Jadi saya langsung ingin join. Karena salah satu misi Koci adalah menjadi Duta Budaya Tionghoa. Langsung saya bersemangat. Apalagi kakek saya orang asli sana,” sebut Sigit.

Kakeknya juga yang mengenalkan Sigit kepada budaya-budaya Tionghoa. Sejak kecil ia sudah melihat sang kakek memainkan alat musik yang dipakai pada kesenian barongsai. Ia juga melihat leluhurnya bermain opera. Meski kedua orang tua bukan seniman, tapi memiliki kakek dengan jiwa seni tinggi membuatnya terpacu mendalami.

Peserta lain ialah Meralda Gunawan. Perempuan 23 tahun itu baru lulus dari jurusan Finance di Universitas Kristen Petra. Ia merasa bahwa, lewat Koci, dia dapat membuka diri dengan kegiatan positif yang baru serta bermanfaat. Dirinya sudah tahu Koci sejak lama. Yakni pada 2017. Saat itu, senior dia di kampus berpartisipasi di ajang Koci DIY.

MERALDA GUNAWAN 

 

Meralda punya hobi menari. Hobi itu juga yang dia tampilkan saat talent show. Padahal, sebelum audisi, dia sudah dua tahun tidak latihan. Sehingga, dia harus berlatih keras lebih supaya bisa maksimal di babak unjuk bakat. ’’Saya juga belajar menambah ilmu tentang budaya Tionghoa selama dua minggu sebelum audisi,’’ jelas dia.

Menurut perempuan asli Surabaya itu, dia sangat terinspirasi oleh sang mama. Ia merasa mendapatkan kasih sayang yang sangat besar. Meski kerap sibuk membantu ayahnya menjalankan bisnis, tapi Meralda tetap melihat mama dia selalu berusaha menyempatkan waktu untuk buah hati.

Peserta berikutnya adalah Valentino Limbang Jaya. Seorang mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya jurusan Manajemen Bisnis Internasional. Baru berusia 18 tahun. Koci Jatim 2021 adalah kompetisi pageant pertama yang ia ikuti.

Karena pertama, segala momennya jadi memorable. Valentino ingat bagaimana rasa grogi menyerangnya begitu keras saat wawancara. Namun, ia merasa, di sini ia dapat mengetahui kapabilitas dirinya sendiri.

’’Saya punya beberapa cara agar dapat tetap tenang. Yang pertama harus berdoa sebelum masuk ke venue. Dilanjtkan dengan mempelajari diri sendiri,’’ jelas Valentino. ’’Kalau bicara soal target, saya harapannya bisa sampai ke semifinal dulu. Setelah itu, baru memikirkan target ke depan,’’ ujarnya.

VALENTINO LIMBANG JAYA

Sumber: