Pentas Tanpa Sutradara Tanpa Penokohan

Pentas Tanpa Sutradara Tanpa Penokohan

Forum Aktor Jawa Timur (FAJ) memilih enam aktor yang lolos seleksi. Lantas dipentaskan dalam perhelatan Jatim Art Forum (JAF). Membawakan naskah Lahirnya Kematian.

Di atas panggung yang cukup luas dengan latar kain putih, serta sorot lampu remang, Dyah Ayu Setyorini, aktor perempuan muncul ke tengah panggung sembari bergaya centil. Lirik sana-sini dan tersenyum menggoda.

Tangannya bergerak membentuk tarian ala kadarnya. Bibirnya menyanyikan simfoni Frank Sinatra. ”Fly me to the moon, let me play among the stars...”. ia bersenandung seorang diri sekian lama di panggung tersebut.

Ma'rifatul Latifah, kolaborator asal Pamekasan memersepsikan naskah ”Lahirnya Kematian” dengan menutup matanya. (Forum Aktor Jawa Timur untuk Harian Disway)

Tak ada overture layaknya opera Sinatra atau instrumen jazz Bart Howard. Mahamuni Paksi, sang pemusik, hanya memainkan nada getar bergema dari alat musik karinding serta alunan vokal yang berat dan parau.

Terkadang memberi kesan mencekam dalam pola permainan tak terpatok tempo, atau kesan riang, juga sunyi ketika ia ikut memadukan bunyi-bunyian karinding dengan alat musik triangle.

Denting demi denting, gerak demi gerak. Para aktor di atas panggung itu justru dapat tampil lebih maksimal dalam eksplorasi musik Paksi, serta mampu membangun suasana.

”Saya memang merespons pementasan mereka dengan alat musik sederhana. Pokoknya mereka bisa nyaman ketika masuk adegan per adegan,” ungkap putra kedua dari musisi Naniel Swami tersebut.

Jalan cerita ”Lahirnya Kematian” seluruhnya berdasarkan persepsi masing-masing kolaborator terhadap naskah. (Forum Aktor Jawa Timur untuk Harian Disway)

Alasan lainnya, Paksi menganggap para aktor telah membuat bunyi-bunyian dari gerak mereka masing-masing di atas panggung. Sehingga jika ditambah dengan musik yang riuh, maka dapat mengacaukan suasana.

Para penampil tersebut merupakan enam aktor terpilih dalam workshop yang diselenggarakan oleh FAJ pada 27 Mei 2021 di Hotel Grand Mulia Sakinah, Pandaan, Pasuruan.

Dari 30-an peserta, mereka memilih enam orang untuk diikutsertakan dalam perhelatan seni teater yang diselenggarakan oleh Jatim Art Forum di Malang.

Pentas ”Lahirnya Kematian” oleh Forum Aktor Jawa Timur (FAJ) dilakukan tanpa sutradara. Aktor hanya melakukan pendampingan bersama para aktor senior. (Forum Aktor Jawa Timur untuk Harian Disway)

Naskah yang disodorkan untuk dipentaskan adalah naskah drama karya Yusril Ihza, alumnus Fakultas Bahasa dan Sastra, UNESA. Judulnya Lahirnya Kematian. Naskah yang menonjolkan absurditas, fenomena sosial, bahkan kapitalisme penguburan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: