KKB Papua Perlu Dirangkul
"Rangkullah KKB Papua," pesan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman ke prajurit TNI, dikutip dari Antara, Rabu (24/11). Suatu kejutan. Dudung dikenal agresif, dengan perintahnya: Copot baliho Rizieq Shihab, 2020.
------------
Simaklah pernyataan Jenderal Dudung saat memberikan pengarahan kepada prajurit TNI-AD, Persit KCK, dan Satgas Yonif PR 328/Dirgahayu di Markas Batalion Raider 754/ENK20/3 Kostrad di Timika, Papua, Selasa (23/11). Begini:
"Satgas tidak harus memerangi KKB, namun mereka perlu dirangkul dengan hati yang suci dan tulus. Karena mereka adalah saudara kita."
Dilanjut: "Keberhasilan prajurit dalam tugas bukan diukur dengan dapat senjata berapa (dari musuh). Tapi, bagaimana saudara kita itu bisa sadar, dan kembali ke pangkuan NKRI."
Terus: "Bila kalian (prajurit) selesai satgas, lalu masyarakat menangisi kepulangan kalian, karena warga masih ingin kalian tugas dan tinggal bersama mereka, berarti kalian berhasil merebut hati dan simpati masyarakat Papua."
Pernyataan sejuk. Lembut. Mengajak KKB Papua kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Mengajarkan cinta ke saudara warga bangsa.
Dudung mengulangi kalimat serupa saat mengunjungi Kodam Kasuari, Papua Barat, Kamis (25/11). Di hadapan para perwira kodam, Dudung bicara lebih konkret:
"Prajurit yang bertugas di wilayah konflik, jangan berpikir ingin membunuh KKB. Tetapi harus berpikir: Bagaimana melaksanakan tugas negara, untuk mengamankan masyarakat Papua, Papua Barat, yang saat ini diintimidasi oleh kelompok-kelompok bersenjata."
Dilanjut: "Cintai masyarakat Papua seperti layaknya kita mencintai diri sendiri dengan segala keterbatasan. TNI harus hadir seperti yang tertuang dalam salah satu perintah harian KSAD, apa pun yang menjadi kebutuhan rakyat, kita harus tahu."
Akhirnya: "Apabila suatu insiden terjadi. Mereka (KKB) melakukan suatu tindakan, kalian harus siap. Tetapi pada dasarnya bahwa kalian tugas di Papua Barat adalah: Bagaimana mengamankan dan menyelamatkan warga Papua."
Sikap pemimpin AD itu dipuji banyak pihak. Wakil Ketua MPR Syarief Hasan menanggapi, dalam keterangan tertulis, Jumat (26/11), begini:
"Apa yang disampaikan KSAD Jenderal Dudung patut diapresiasi. Ini pesan moral kepada seluruh prajurit TNI dan rakyat Papua, bahwa membangun Papua adalah membangun komitmen kolektif kebangsaan. Pendekatan terhadap Papua memang harus berdimensi humanistik dan persuasif."
Dilanjut: "Pernyataan ini adalah bukti TNI memiliki komitmen kuat untuk melakukan upaya dialogis mengajak pemberontak KKB kembali ke pangkuan ibu pertiwi."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: