Wawali pun Dipingpong Petugas CC 112

Wawali pun Dipingpong Petugas CC 112

WAKIL Wali Kota Surabaya Armudji mendapat banyak laporan tentang layanan kedaruratan Command Center 112 (CC 112). Tim gerak cepat (TGC) yang melayani pasien dalam kondisi darurat atau kecelakaan sudah tidak terkoneksi ke 112.

”Jadi, ada yang mengeluh. Biasanya bisa telepon 112 untuk orang sakit, sekarang tidak bisa,” ujar Armudji kemarin (6/12). Ia pun mencoba sendiri layanan itu dari rumah dinasnya.

Ia berpura-pura jadi warga biasa yang melaporkan ada tetangga yang sakit. Petugas CC112 menginformasikan bahwa sudah tidak ada pelayanan TGC.

TGC yang dilayani saat ini adalah kecelakaan. Ada tim dari PMI Surabaya yang akan meluncur ke lokasi. Laporan seperti itu paling sering masuk ke CC112.

Armudji pura-pura bertanya lagi. Layanan apa saja yang bisa dilaporkan ke 112? Petugas menerangkan semua layanan kedaruratan bisa dilaporkan. Misalnya, kebakaran, ular masuk permukiman, kucing terjebak di plafon, lampu PJU mati, banjir, perampokan, hingga tindakan kriminal lainnya.

Armudji langsung mencoba menelepon puskesmas secara acak. Ada 63 puskesmas di Surabaya. Armudji mencoba menghubungi 18 nomor puskesmas yang ia miliki.

Semuanya tidak merespons panggilan Wawali. Hanya petugas Puskesmas Simo yang mengangkat teleponnya.

Masalahnya, petugas puskesmas itu menerangkan bahwa TGC tetap terpusat di CC112. Petugas lalu menghubungi puskesmas terdekat untuk disambungkan ke pelapor.

Rupanya petugas itu belum tahu bahwa layanan sudah dikembalikan ke puskesmas. ”Artinya, memang betul yang dilaporkan masyarakat. Ayo dibenahi. Kasihan masyarakat, jangan dipingpong,” kata mantan ketua DPRD Surabaya itu.

Armudji minta layanan TGC dikembalikan seperti semula. Ia menilai peniadaan layanan itu sebagai kemunduran. Apalagi, CC112 sudah dijadikan percontohan nasional.

Banyak pejabat, dari kementerian hingga kepala daerah, yang mengunjungi CC112. Bahkan, tamu mancanegara sering diajak ke ruang komando di Gedung Siola itu.

CC112 dibentuk di era kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini. Warga bisa melaporkan kejadian darurat sejak 26 Juli 2016. Sudah lebih dari lima tahun CC112 dikembangkan.

Layanan itu mendapat respons positif dari warga. Semua bisa melaporkan kejadian apa saja lewat satu nomor. Mulai penyelamatan sapi yang tercebur sungai, kecelakaan kereta, kebakaran, hingga laporan penyekapan yang terjadi bulan lalu.

Warga juga sempat mengeluhkan CC112 yang tidak bisa diakses pekan lalu. Gedung Pusat Data Cyber di Jakarta terbakar pada 2 Desember. Layanan 112 se-Indonesia terkena imbasnya. Layanan dialihkan via medsos.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: