Tiga Taikonot Mengajar dari Luar Angkasa

Tiga Taikonot Mengajar dari Luar Angkasa

KALAU di sini ada istilah dosen terbang, untuk pengajar yang kerap menclok sana-menclok sini, maka di Tiongkok benar-benar ada guru terbang. Itulah tiga astronot yang mengajar jutaan siswa Kamis (9/12). Mereka mengajar secara live dari stasiun antariksa Tiangong.

Yang jadi pusat perhatian tentu saja adalah Kolonel Senior Wang Yaping. Taikonot berparas ayu itu menjadi guru utama. Dia dibantu oleh Kolonel Senior Ye Guangfu. Sedangkan Mayjen Zhai Zhigang, komandan misi Shenzhou 13, justru lebih banyak menjadi kameraman.

Mereka mengajar di dalam wahana antariksa superbesar yang sedang melaju kencang pada ketinggian sekitar 400 kilometer dari bumi.

Dari video yang kemarin juga diunggah di Youtube, tampak bahwa Yaping menunjukkan berbagai eksperimen iptek di dalam Tianhe, modul utama Tiangong. Misalnya, saat Yaping menciduk air dengan bingkai bulat bergagang. Air di ruang tanpa gravitasi itu langsung berbentuk seperti lensa cembung. Mirip kaca pembesar.

Para taikonot itu bahkan mengintip-intip dari gelembung itu. Para siswa yang menonton siaran langsung tersebut langsung bertepuk tangan.

Yaping juga menempelkan kertas yang sudah dilipat-lipat pada ’’lensa’’ air tersebut. Eh, daya tarik permukaan air langsung membuat kertas tersebut mekar menjadi bunga sakura kecil. Warnanya pink. Cantik sekali.

Tiga orang itu mengajar selama sekitar sejam. Mereka juga menunjukkan betapa canggihnya wahana antariksa milik Tiongkok tersebut.

Tiangong memang belum jadi sepenuhnya. Saat ini, stasiun luar angkasa itu baru terdiri atas dua modul berbentuk kapsul besar. Yaitu, Tianhe untuk tempat tinggal para taikonot. Dan Shenzhou, modul portabel yang menjadi kendaraan para taikonot untuk pulang-pergi ke bumi. Tetapi, ke depan ada modul-modul lain yang secara bertahap akan diberangkatkan dan ditancapkan di Tiangong. Bakal ada dua laboratorium yang menempel di situ. Juga ada lengan robot besar yang akan menjadi modul kargo.

Kemarin adalah sesi pertama kelas berseri yang disebut sebagai Tiangong Class. Kelas-kelas lain segera menyusun. Materinya sama. Memberi pengetahuan tentang ilmu kedirgantaraan. Sekaligus membangun rasa cinta para siswa terhadap kemajuan negerinya. (Doan Widhiandono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: