Pesona Libra dan Geisha

Pesona Libra dan Geisha

Selain itu Geisha selalu mengenakan kimono dan membawa payung atau kipas. Begitu pula dengan model besutan Natasya yang dirias lengkap dengan aksesoris dan kostumnya. Riasan wajah pada model Geisha tak dibuat terlalu mencolok untuk menampilkan aura kecantikan modelnya.

Dengan kimononya yang menjuntai, sang model Geisha berjalan ke ruang foto sembari membawa payung. Beragam ekspresi ditampilkannya di depan kamera. Selain memampilkan tradisi Jepang, Natasya juga memunculkan tema Jepang modern dalam bentuk Harajuku. Desain rambut dan kostum Harajuku lebih terlihat bebas namun artistik.

Rambut modelnya tampak bergulung-gulung serta penataan fashion-nya glamor dengan aksentuasi motif menjuntai hingga bagian kaki. “Konsep Japanese Beauty hingga kini beradaptasi dengan tampilan yang lebih fierce. Tak hanya dari segi feminin, tapi juga memuat sisi maskulin,” ungkapnya.

Harajuku sebenarnya merupakan sebuah distrik di Jepang, tempat para anak muda berkumpul. Ciri khasnya, mereka mengenakan riasan dan pakaian yang unik dan modern. Uniknya, tren tersebut tak memiliki batasan atau aturan tertentu dalam mengekspresikan diri. Harajuku style sampai menjadi ikon Jepang yang mendunia.

Tatanan rambut yang mengantar Natasya Evelyn Prayugo siswa Rever Academy lulus ujian akhir dan berhak menyandang sebutan sebagai ahli penata rambut. (Rizal Hanafi/Harian Disway)

Natasya memakai teknik cutting layered disconnection dan invertion. Sedangkan dalam segi pewarnaan, ia memakai teknik overlapping. Dominasi warna yang terlihat pada hairstyle Harajuku beserta kostumnya adalah pink dan fuchia. Model Geisha juga mengenakan sanggul khas Jepang yang berukuran cukup besar dan didominasi warna merah.

Sama seperti mahkota Lady Justice, sanggul milik Natasya juga dibuat dari rambut asli. Proses pembuatan sanggul tersebut berlangsung selama dua minggu. Mulai dari menyempurnakan dan merapikan garis untuk sketsa.

Dilanjutkan dengan memotong rambut hingga berukuran kecil lalu ditata di atas lempengan besi hingga jadi lembaran tipis dengan dipanaskan menggunakan hair dryer. "Kalau sudah kering seperti kertas, baru diolah menjadi sanggul,” ungkapnya.

Ujian tahap akhir tersebut pertama kalinya diadakan oleh Rever Academy pada tahun ini setelah sempat vakum pada 2020. "Kali ini ujiannya juga dalam bentuk portofolio. Lebih tematik. Siswa harus mengambil tema tertentu, menjelaskan serta mengaktualisasikannya,” pungkas Marina. (Heti Palestina Yunani-Guruh Dimas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: