Terompet 2020 Baru Laku Tadi Malam
HARI ini kita memasuki tahun ketiga pandemi. Situasi sudah membaik. Setidaknya, perayaan tahun baru tadi malam (31/12) digelar tanpa ketakutan dan kepanikan seperti tahun sebelumnya.
Jalan Tunjungan jadi salah satu pusat keramaian terpadat di Surabaya. Tunjungan Romansa yang dibuka sejak 21 November 2021 jadi magnet tersendiri.
Ahmad Zaini ada di antara ratusan pengunjung Tunjungan Romansa. Ia sangat merasakan perbedaan perayaan tahun baru 2021 dan 2022. Pedagang terompet asal Lamongan itu pernah gagal total saat merantau ke Surabaya, 31 Desember 2020. “Dagangan tidak laku. Pulang nggandol truk,” kata Ahmad yang sudah menjual 20 terompet tadi malam.
Ahmad sudah berada di Surabaya sejak sore kemarin. Ia membawa 50 terompet sisa tahun sebelumnya. Harganya Rp 20 ribu. Malam itu, pukul 21.00. Dagangannya baru laku 20.
Masih tersisa 30 terompet di tangannya. Petugas gabungan keburu datang. Polisi, satpol PP, BPB Linmas, TNI, dan Dishub menyebar ke seluruh sudut Tunjungan. Mereka meminta semua cafe dan restoran tutup.
Pengunjung berhamburan menuju kendaraan masing-masing. Petugas gabungan di ujung utara Jalan Tunjungan sudah membentuk barikade. Kendaraan dialihkan ke Genteng Kali.
Dalam 20 menit, Tunjungan langsung sepi. Kerumunan berpindah ke Balai Kota Surabaya. Sejumlah warga sudah menggelar tikar di jalur pedestrian. Mereka menunggu tradisi pemkot yang selalu menyalakan kembang api di Taman Surya.
Pom bensin tutup serentak. Jalanan jadi macet karena penutupan itu. Termasuk Jalan Kedung Cowek yang terhubung dengan Jembatan Suramadu. Jembatan itu ditutup total hingga pukul 04.00 tadi pagi.
Bundaran Waru lancar. Arus kendaraan dari Sidoarjo tidak terlalu padat. Penutupan yang dijadwalkan pukul 21.00 tidak dilakukan.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyado keliling mal bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda Surabaya). Rombongan mendatangi Galaxy Mall dan Tunjungan Plaza. “Ternyata dua mal yang kami kunjungi pengunjungnya sedikit. Berarti masyarakat menaati imbauan pemerintah,” ujar Eri setelah sidak.
Kondisi tahun baru setahun lalu tentu berbanding terbalik. Pembatasan lebih ketat karena kasus Covid-19 sempat melonjak.
Kini tingkat kekebalan kita mulai meningkat. Sudah banyak yang punya kekebalan alami karena tertular atau kebal karena vaksin.
Tantangan berikutnya adalah menghadapi varian omicron yang sudah masuk tanah air. Semua sudah tahu virus itu lebih cepat menular tapi tidak mematikan seperti varian delta.
Tahun baru sudah di depan mata. Ada kisah Omicron di lembaran pertamanya. Namun masih tersisa ratusan lembar yang menunggu untuk ditulis. (Salman Muhiddin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: