Melihat dari Perspektif Lain
Dengan merespons ruang publik yang divandal, dipadu dengan teknik realis, karya Begok berhasil menangkap ruang secara realistis. ”Hal yang bisa ditangkap dari karya ini adalah menemukan keindahan dari hal-hal yang tidak disengaja. Mengajarkan kita untuk melihat sesuatu dari perspektif lain,” jelas lelaki kelahiran 22 September itu.
JAA merupakan ekshibisi seni rupa yang menampilkan karya dari beragam lapisan seniman. Seperti seniman pendatang baru, seniman muda, dan seniman profesional. Persiapan ekshibisi yang dijalankan Warta Management itu berlangsung kurang lebih setahun.
Pengunjung pameran yang menyaksikan karya Muhammad Fauzan berjudul ”Ruang Sendiri”, cat minyak di kanvas ukuran 120x120 cm bersanding dengan karya AP. Bayu Asmoro berjudul ”Senandika Ruang”, dengan media akrilik, maker, oil pastel di kanvas berukuran 120x130 cm.
Diharapkan JAA mempertemukan seniman dengan apresian, yakni art lover dan stakeholder. Namun yang utama menemukan bibit-bibit seniman muda atau emerging artist. ”Untuk mencapai tujuan itulah kami mengadakan open call agar dapat menjaring seniman dari berbagai daerah dan kalangan,” ujarnya.
Hasilnya, karya-karya yang ada dalam pameran bisa diambil dari seluruh Indonesia, mulai Aceh hingga Lombok. Semua dapat dikoleksi, dengan harga karya yang dibatasi maksimal Rp50 juta.
”JAA diharapkan dapat membangun lingkungan seni rupa yang bersinergi dan berkontribusi untuk kemajuan seni rupa Indonesia. Juga untuk mendukung kemajuan seniman muda,” tegas Jefri. (Heti Palestina Yunani-Rangga Prasetya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: