Inspirasi dari Saving General Yang

Inspirasi dari Saving General Yang

Herdian memang harus belajar sendiri. Thio Tiong Gie, sang ayah, tidak sempat mengajarinya bermain wayang. Bahkan sempat melarang. Tidak hanya itu, Herdian bahkan harus mengumpulkan sendiri wayang potehi. Satu per satu. Sebab, boneka-boneka milik Thio Tiong Gie sudah lenyap. Menurut Herdian, ada orang yang menguasainya secara sepihak. Padahal, orang itu sudah dianggap anak angkat oleh Thio Tiong Gie.

Ia mengakui bahwa masa keemasan wayang potehi sudah lenyap. Kalah dengan hiburan digital yang bisa hadir lewat genggaman tangan. Sudah jarang orang nanggap wayang potehi. ’’Susah dibuat mata pencaharian. Orang tidak setiap hari nanggap. Padahal, untuk mengembangkan wayang potehi harus ada job rutin,’’ ucapnya.

Namun, Herdian tak menyerah. Ia yakin wayang potehi dan kebudayaan Tionghoa pada umumnya akan terus menemukan jalannya. ’’Tahu game Mobile Legend? Di situ ada karakter Zilong. Itu kan dari cerita Sam Kok. Itu juga pelestarian budaya, lho,’’ ucapnya.

Herdian betul. Zilong adalah salah satu hero paling jagoan dalam game tersebut. Dan karakternya terinspirasi dari sosok Zhao Yun (趙雲), jenderal terkenal di zaman tiga negara. 

Herdian pun tak mau keterampilan dan gairah tentang wayang potehi mati di tangannya. Karena itu, ia mulai mengenalkan kesenian itu pada putra bungsunya: Calvin Hardian Chandra. Ia berharap, generasi-generasi muda pegiat wayang potehi akan terus bermunculan di masa depan.

’’Tidak harus orang Tionghoa. Dan kalau pun yang menjadi dalang itu bukan orang Tionghoa, bagi saya itu justru sebuah keberhasilan. Prestasi bagi bangsa Indonesia…” tegas Herdian. (Doan Widhiandono)

Edisi sebelumnya: Modal Nekat Dalang Generasi Kedua

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: