Tersesat Menyenangkan di Gang Cantik
Gelato yang mengobati capek di antara jalan-jalan. Dua scoop es krim lezat hanya 3,2 Euro. Kalau dirupiahkan sekitar 51 ribu.
Kami mampir membeli gelato rasa cokelat. Dua scoop es krim lezat hanya 3,2 Euro. Dirupiahkan sekitar 51 ribu. Kami singgah di toko pizza bertuliskan halal. Memilih topping jamur dan keju. Hemmmmm yummy. Lumayan untuk mengganjal perut yang keroncongan.
Petualangan kami menjelajah Venesia berlanjut keesokan harinya. Kali ini menguak kota yang dipenuhi bangunan dan cerita bersejarah. Itulah mengapa kami mengunjungi kota yang termasuk UNESCO World Heritage Site ini.
Sebenarnya, menurut saya, kota yang terkenal cantik ini lebih tepat disebut romantis. Sebab sejak pagi, deretan meja-meja cantik tampak berjejer di sepanjang jalan.
Meja itu dihiasi lilin dan gelas wine. Bau makanan menguar dari restoran pemilik meja-meja tersebut. Meski kami tidak minum minuman beralkohol, melihat gelasnya saja sudah senang.
Apalagi bila malam. Lampu di kafe dan restoran itu bersinar temaram. Jadi, pas untuk makan bersama pasangan. Berdua saja. Terasa mesra ala candle light dinner.
Cocoknya buat yang sedang honeymoon sih. Tapi buat pasangan beranak dua seperti kami, Venesia berasa membuat suasana bulan madu hadir lagi. Hehehe.
Salah satu kafe dan restoran di Venesia yang banyak berada di outdoor. Meja-meja ditata cantik di sepanjang jalan. Bila malam meja itu dihiasi lilin dan gelas wine.
Saking indahnya, rasanya jalan kaki keliling Venesia saja sangatlah cukup. Sambil melihat bus air bernama Vaporetto berseliweran melewati terusan air. Melihat orang lalu lalang di atas jembatan. Katanya, jembatan di sini ada 400 buah lho.
Sampai-sampai pula, baru kali ini kami merasakan tersesat yang menyenangkan. Kami memang sempat salah jalan. Tapi asyik karena setiap gang yang kami masuki cantik-cantik.
Bangunannya berhias bunga. Saat berjalan menelusuri sudut-sudutnya, selalu ada kanal kecil yang indah.
Belum lagi kesibukan turis-turis yang naik gondola yaitu perahu sebagai alat transportasi air yang khas di Venesia. Di atasnya, para gondolier atau pendayung gondola berbaju stripe duduk santai menunggu penumpang. ”Buon giorno (selamat pagi, Red),” sapa saya kepada mereka.
Kami berempat dengan latar belakang Grand Canal. Kanal terpanjang di kota dengan 118 pulau. Sebuah terusan yang menjadi salah satu koridor lalu lintas air utama di Venesia.
Sungguh, berada di Venesia membuat kita merasa mengambang di atas air. Kala membuka pintu penginapan pada pagi hari, saya langsung melihat Vaporetto dan gondola yang melintas. Semacam surga dunia tertampak.
Di bawah, ada sungai yang mengalir. Saking bersyukurnya, saya teringat dengan sebuah ayat dalam kitab suci Alquran. Al Baqarah ayat 25.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: