Melihat Fenomena Midnight Sun, Saat Matahari Bersinar 24 Jam di Finlandia
Inilah daerah yang disebut waktu puasanya paling lama. Pada musim panas, di Lapland, Finlandia, ada fenomena midnight sun. Ya, matahari bersinar hingga tengah malam. Di lingkar kutub utara, matahari enggan pergi meski malam tiba. Berikut pengalaman Stevie Evans yang dibawakan dengan gaya bertutur.
TIGA kali aku berkunjung ke Lapland. Musim dingin Desember silam adalah kunjunganku yang ketiga. Lapland, di Finlandia Utara, adalah tempat yang indah tiada tara. Sudut Eropa yang menyajikan fenomena alam yang menarik.
Saat musim dingin, jika beruntung, kita dapat melihat aurora borealis. Yakni penampakan langit berwarna-warni. Hasil dari paparan sinar matahari yang terbias oleh medan magnet bumi.
Nah, musim panas di Lapland tak kalah menarik. Ada fenomena midnight sun. Aku menikmatinya pada kunjungan sebelumnya, pada Juli 2021 silam. Aku berangkat dari kediamanku di Oulu, Finlandia Tengah, mengendarai mobil menuju ujung utara. Lama perjalanan sekitar 5 jam.
Sepanjang jalan menuju ke sana, semua terlihat cerah. Bunga-bunga bermekaran dan pohon-pohon menumbuhkan daun-daunnya. Rimbun cemara yang rapat menjadi pengiring perjalanan dengan rute yang menanjak, berbelok tajam, menurun, dan berliku-liku.
Menjelang sampai Lapland, pengendara pasti bertemu sekawanan reindeer, alias rusa kutub. Entah sedang berjalan-jalan di tepi, makan rumput, atau menyeberang. Jika mereka sedang menyeberang, pengemudi wajib menghentikan kendaraan. Sampai kawanan reindeer itu benar-benar sampai di seberang.
Jika mampir ke Lapland pada musim panas dan tak membawa jam, Anda tak akan tahu kapan siang kapan malam. Mencari matahari terbit dan terbenam? Percuma. Tidak akan ketemu. Lapland, selain dikenal sebagai kota yang dipercaya sebagai tanah kelahiran dan kediaman Santa Claus, juga dikenal sebagai The Land of Midnight Sun.
Matahari tak pernah terbit atau tenggelam. Bersinar terus selama 24 jam penuh.
Aku tiba di sana sekitar pukul 15.00. Kami menyewa sebuah villa. Rumah-rumah warga di Finlandia sebagian besar berbahan kayu dan didesain untuk memerangkap hawa dingin. Jadi rasanya hangat.
Beberapa menit setelah tiba, kuputuskan pergi ke restoran. Memesan reindeer stew kesukaan. Itu adalah makanan khas Finlandia berbahan daging rusa dengan campuran kentang tumbuk dan selai lingonberry. Enak. Cocok dengan lidah Indonesia. Setelah kenyang, aku kembali ke villa dan beristirahat.
Saat membuka mata, kubuka jendela. Matahari seakan hampir tenggelam. Senjakah? Atau malah baru terbit? Tidak. Kulihat jam, pukul sebelas malam! Cahaya remang-remang layaknya fajar atau senja. Matahari di Lapland berada di utara. Terus menyala. Cukup jelas bahwa Tuhan tak terikat tagihan PLN.
Aku bergegas berganti baju dan pergi ke area perbukitan terdekat. Di tengah tanah berkerikil dan rerumputan liar, juga beberapa bunga bermekaran, aku memandag sang surya. Sinarnya tak menyilaukan. Pemandangan kota Lapland dengan permukiman serta gedung-gedung tinggi, tampak jelas di malam hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: