Seri Nomine Film Terbaik Oscar 2022 (1) : Licorize Pizza

Seri Nomine Film Terbaik Oscar 2022 (1) : Licorize Pizza

Oleh: 

Pramono

Dosen FEB Unmul, 

Member Grup Hobby Nonton

 

Perempuan selalu benar. Dan memang, semesta mendukung itu. Pameonya, ’’Men to the left, because women are always right.” Tensi itu yang ditangkap komunitas Hobby Nonton dari keseluruhan film Licorice Pizza. Karya Paul Thomas Anderson itu mendapat tiga nominasi Academy Awards 2022.

 

LICORICE PIZZA, menurut saya, bercerita tentang muda-mudi yang gegap gempita. Bergerilya mencari arti satu sama lain. Si muda itu, Gary Valentine (diperankan Cooper Hoffman), ada di pengujung puber pertama. Ia sudah mengerti bagaimana perempuan bergejolak. Tapi belum sampai menarik kesimpulan utuh.

Gary Valentine. Jika huruf E di Valentine diganti O, semua pasti sepakat. Dia 100 persen maskulin. Tapi karena memakai E, maka dia adalah Gary yang mengandung sejumput feminitas di komposisi terakhirnya.

Sedangkan si mudi itu, Alana Kane (diperankan Alana Haim). Saya nyaris ingin menunjukkan Alana sebagai kebalikan sosok Gary. Tapi, adegan ketika dia kembali ke rumah Gary setelah dicueki, menggagalkan intensi saya.

Alana adalah sosok yang ingin menguasai. Dalam hal apapun. Dari cara dia memegang cermin, diksi kata yang dia pilih saat menawarkan cermin, hingga cara dia melangkah. Fixed, she has those power.

Begitulah keduanya diperkenalkan oleh Paul Thomas Anderson, sutradara Licorice Pizza. Ia menawarkan bahwa relik kehidupan pradewasa itu penting. Dalam fase ini, manusia seolah harus segera menuntaskan identitasnya. Bergejolak boleh, tapi jangan sepenuhnya careless. Tapi, tidak pula berarti sepenuhnya harus bertanggungjawab.

Di sinilah keandalan Anderson menyusun karakter-karakter dalam film ini. Dan karena ini persoalan karakter, maka ia tidak mempertimbangkan kecukupan pengalaman aktornya. Justru yang debutan seperti macam Cooper Hoffman, atau Alana Haim yang baru dua kali bermain film, lebih dapat feel-nya.

Gambaran feel itu ada pada rentang parsial sekuensi adegan. Topiknya patah-patah. Ada kala Gary yang di atas dengan rayuan gombalnya. Tapi tiba-tiba dibalas dengan genitnya Alana menaklukkan Gary, teman main teaternya tersebut.

Sumber: