Banjir Rob Surabaya-Sidoarjo Sesuai Prediksi BMKG, Waspada Hingga 17 Juni!

Banjir Rob Surabaya-Sidoarjo Sesuai Prediksi BMKG, Waspada Hingga 17 Juni!

Pengendara sepeda motor mendorong kendaraannya yang mogok di Jalan Bypass Juanda, Sidoarjo. -Boy Slamet/Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) dan Sidoarjo dilanda banjir Rob sejak Senin, 13 Juni 2022 pagi. Limpahan air hujan yang mengguyur sejak Subuh tak bisa dialirkan ke laut.

Wilayah Surabaya yang terdampak meliputi Pandugo, Gunung Anyar, Medokan Ayu, Wonoayu, Kali Rungkut, hingga Nginden Intan Timur. Genangan tertinggi mencapai 50 centimeter. “Sampai enggak bisa berangkat kerja,” kata Zaki Rifian, warga Pandugo.

Sementera itu wilayah terparah yang terdampak di Sidoarjo meliputi Perumahan Pondok Candra, Bypass Juanda dan Citra Tropodo. Genangan juga mencapai 50 centimeter yang mengakibatkan kemacetan. 

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG) sudah memprediksi banjir rob terjadi di pertengahan Juni sejak bulan lalu. Pasang maksimum air laut di pesisir timur Pulau Jawa mencapai  140 centimeter. Warga Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Sampang, dan sepanjang pesisir Selat Madura diminta waspada

BACA JUGA: Kalau Sayang Kendaraan, Hindari Pantura Surabaya

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Surabaya mengatakan, seluruh pintu air di tepi laut ditutup. “Kemudian air dari dalam kota akan kami keluarkan memakai pompa,” ujar mantan Sekretaris Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Surabaya itu. 

Nelayan disarankan untuk tidak melaut hingga 16 Juni 2022 nanti. Selain tingginya pasang air laut, hujan dan angin kencang juga masih hinggap di pesisir timur tersebut.

Prakirawan cuaca BMKG Maritim Tanjung Perak Adi Hermanto sudah memberi peringatan sejak bulan lalu. Kenaikan pasang air laut sudah mengancam sejak awal bulan lalu. Namun tak ada kejadian besar saat itu. Prediksinya bahwa pertengahan Juni terjadi banjir rob besar, kini terjadi. “Dari tanggal 13 sampai 17 Juni nanti,” ujarnya.  (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: