Usai Kunjungan Jokowi ke Kiev dan Moscow, Ukraina Digempur Habis-Habisan

Usai Kunjungan Jokowi ke Kiev dan Moscow, Ukraina Digempur Habis-Habisan

Seorang gadis memeluk kaki prajurit Ukraina.-Kementerian Pertahanan Ukraina-

KIEV, HARIAN DISWAY - Ketegangan di Ukraina sempat mereda saat Presiden RI berkunjung ke Ukraina 30 Juni lalu. Kontributor Harian Disway Buc Wichers yang liputan selama satu bulan di sana sangat merasakan perbedaannya.

Sirene kota tak berbunyi seperti hari-hari biasanya saat Jokowi datang. Namun setelah Jokowi kembali ke Indonesia, ketegangan kembali memuncak. Upaya mediasi saat menemui Presiden Vladimir Putin dan Presiden Volodymyr Zelenskyy rupanya belum membuahkan hasil. Masuk telinga kanan keluar telinga kiri.

Bahkan, Presiden Rusia Vladimir Putin meminta pasukannya untuk terus menggempur wilayah timur Ukraina di Donbass. Pernyataan itu disampaikan saat pertemuan dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, Senin , 4 Juli 2022.

Shoigu melaporkan bahwa militer Kremlin (Rusia) mampu merebut kota strategis Lysychansk, di Luhansk yang berbatasan dengan wilayah Rusia.


Presiden Jokowi bertemu Presiden Zelenskyy di Kiev Ukraina. -Bud Wichers/Harian Disway-

Rusia juga mengawasi seluruh wilayah Donetsk, di sebelah tenggara. Budi, sapaan akrab Bud Wichers berkunjung ke perbatasan wilayah itu pertengahan Juni lalu.

Putin meminta Shoigu untuk mempertahankan pasukan yang ditempatkan di sana.  "Unit militer, termasuk kelompok Timur dan kelompok Barat, harus melaksanakan tugas mereka sesuai dengan rencana yang telah disetujui sebelumnya," kata Putin, dikutip Reuters, Selasa, 5 Juli 2022.

Ukraina terpaksa menarik pasukan dari Lisichansk, sejak Minggu, 3 Juli 2022. Di kawasan timur ada 200 pasukan Ukraina tewas setiap hari. Ukraina harus menyelamatkan nyawa prajuritnya yang sudah semakin berkurang. Mereka kalah senjata dan personel.

"Musuh terus meneror daerah perbatasan wilayah Sumy, kota Kharkiv dan wilayah Donbas," kata Presiden Zelensky dalam pidatonya.

Ukraina bakal terus bertahan melawan gempuran Rusia yang merupakan negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia setelah Amerika Serikat itu. “Tapi kita tidak punya alternatif," lanjut Zelenskyy.

Perang sudah memasuki bukan ke-enam sejak invasi meledak pada 24 Februari 2022. Zelenskyy mengatakan, negaranya hancur lebur.  Butuh USD 750 juta untuk membangun kembali Ukraina.

Ia meminta negara-negara demokrasi ikut membantunya. Ukraina selalu menganggap bahwa perang melawan Rusia bukan melulu soal Ukraina. Tetapi, mempertahankan ideologi demokrasi dan kebebasan dunia.

Wilayah timur memang menjadi sasaran utama Rusia saat ini. Banyak pasukan separatis yang selama ini memerangi Ukraina sejak 2014. 


Presiden Jokowi saat menemui Presiden Vladimir Putin di Istana Kremlin Rusia, 30 Juni 2022.-Biro Setpres RI-

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reuters