Mengenal Entrepreneurs' Organization (12): Frenky Pilih Tidak Bossy

Mengenal Entrepreneurs' Organization (12): Frenky Pilih Tidak Bossy

FRENKY Yulianto di kantor istrinya di Surabaya. Ia bergabung dengan EO sejak 2020.-Julian Romadhon-Harian Disway-

”Di lampu merah, remnya agak blong. Terus nabrak mobil di depannya,” ucapnya. Si sopir pun mengadu langsung ke Frenky. Namun, Frenky tak menunjukkan sikap marah. Malah dengan sesekali memberi celetukan guyon.

Dengan begitu, emosi bisa terjaga. Baru Frenky memberi nasihat kepada si sopir agar tak sembrono lagi di jalan. Cara itu diyakini bisa gampang diterima si sopir tanpa harus menyulut emosi.


Kebersamaan member EO Chapter Indonesia East. Banyak aktivitas untuk pengembangan diri.-Dokumentasi Pribadi-

Pola komunikasi yang sehat seperti itu membuat para karyawan bisa maksimal dalam bekerja. Sebelumnya, satu sopir hanya sanggup jalan 3-4 rit dan kini bisa jalan 5-7 rit dalam sebulan.

PT MBPT memiliki 135 armada. Terdiri dari truk, trailer, tronton, dan engkel. Muatan barangnya pun macam-macam. Mulai dari sepeda motor, bahan baku kapas, bahkan semen. Begitu juga dengan tujuan pengirimannya. Hampir ke seluruh daerah di Indonesia. Yang paling sering ke Jakarta, NTB, Bali, dan Medan.

SDM perusahaan menjadi optimal. Baru setelahnya, Frenky berani berinovasi mengembangkan bisnisnya. Yakni dengan merambah pasar yang tak banyak peminat.

Pada 2017, ia membeli 5 unit truk pendingin. Khusus untuk muatan seperti ikan segar, sayur, dan buah. Namun, tidak langsung lancar.

Enam bulan pertama truk itu tak turun jalan. Tidak ada perusahaan yang order. Promosinya juga sulit. Sampai akhirnya Frenky bertemu seorang juragan ikan secara tak sengaja saat terbang ke Semarang.

”Kami ngobrol di pesawat. Dan ternyata deal untuk kerja sama,” kenangnya. Sejak pesanan pertama itu, 5 truk pendinginnya malah tak berhenti beroperasi selama lima bulan. Frenki kebanjiran pesanan.

Omzet perusahaan pun melejit. Jasa pengiriman yang diandalkan juga berkembang. Kejayaan itu baru jalan dua tahun. Sebelum akhirnya dunia lesu oleh pandemi Covid-19 pada awal 2020.

”Omzet kami turun. Tapi, tahun kemarin kami mulai bangkit lagi,” jelas Frenky. Bahkan tahun ini, ia akan menambah 10 unit truk pendingin. Ekspansinya diperluas hingga seluruh daerah di Jawa, Bali, dan NTB. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: