Kak Harris, si Juru Dongeng Asal Surabaya: Tetap Mendongeng meski Anak-Anak Akrab dengan Gadget
Harris Rizki dengan Boneka Ayis menghibur anak anak usai lomba menggambar di Daop 8 Surabaya 22 Juli 2022.-Boy Slamet-
SURABAYA, HARIAN DISWAY- Di era serba digital, gadget menjadi kebutuhan bagi semua kalangan. Dari orang tua, muda-mudi, hingga anak-anak. Di tengah itulah, Kak Harris Rizki tetap semangat untuk selalu mengedukasi dan menghibur anak-anak dengan mendongeng.
—--------------------------
SESEORANG berpenampilan cukup nyentrik. Memakai jubah hitam, topi sulap hitam, dan kacamata hitam. Kumisnya yang tebal juga hitam pekat.
Hidungnya besar. Meski warnanya lebih terang dari kulit aslinya. Lelaki itu sibuk bicara. Tetapi, tidak dengan orang. Melainkan, dengan boneka bertopi koboi merah muda.
Bertatap-tatapan setiap saat. Bahkan, si boneka yang lebih banyak bicara itu terkesan cerewet. Nyaris tak terdengar jelas lantaran ritme bicaranya cepat sekali.
Keyfan Zavier dari TK Ya Bunayya II Surabaya mengikuti lomba mewarnai pada peringatan Hari Anak di Daop 8 Surabaya 22 Juli 2022.-Boy Slamet-
”Iya, itu petugas keamanan kereta api. Kalau kalian mau dijahati orang, bisa teriak yang kenceng. Nanti petugas keamanannya datang,” kata lelaki itu membalas pertanyaan si boneka.
Itulah perbincangan Kak Harris Rizki dengan Ayis, si boneka tangan miliknya. Aksi itu disaksikan puluhan anak TK yang hadir di area playground Stasiun Gubeng, Surabaya, Jumat, 22 Juli 2022.
Kak Harris memang diundang PT KAI Daop 8 Surabaya. Yakni, untuk membuka acara lomba mewarnai. Acara itu digelar guna memperingati Hari Anak Nasional pada 23 Juli.
Total 35 anak menjadi peserta lomba. Mereka berasal dari tujuh TK di Surabaya. Selain antusias mewarnai, mereka tampak riang menyimak dongeng Kak Harris. Sesekali muncul gelak tawa ketika Ayis mengeluarkan celetukan-celetukan yang lucu.
Mendengar dongeng seperti menjadi hal yang langka bagi anak-anak. Itu, antara lain, dirasakan sendiri oleh Aqila Farah dari TK Aisyiyah 20. Anak perempuan berusia 6 tahun itu baru pertama menyaksikan penampilan juru dongeng.
Meski juga doyan mendengar cerita, Aqila lebih sering mendapatkannya dari YouTube. Kadang cerita-cerita lawas seperti Si Kancil maupun tayangan kartun. ”Biasanya lihat di HP mama,” katanyi.
Ya, kini anak-anak memang akrab dengan gadget. Tak jarang mereka dikenalkan oleh para orang tua. Bahkan, kerap ditemui orang tua yang lebih suka memberikan gadget sebagai penawar dari tangisan anak-anak.
”Jelas lebih sering ngasih gadget daripada mendongengkan cerita untuk anak-anak. Karena mungkin lebih praktis ya,” kata Harris. Namun, fenomena seperti itulah yang justru membuatnya prihatin. Sebab, menyangkut pola asuh yang kurang sehat.
Menurutnya, banyak orang tua yang jarang memperhatikan anak karena kesibukan kerja. Akibatnya, malah jarang punya momen komunikasi yang intens. Apalagi, mendongengkan cerita kepada anak-anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: