Cheng Yu Pilihan Konjen Jepang Takeyama Ken-ichi: Jing Wei Tian Hai
Cheng Yu Takeyama Ken-ichi--
EDISI hari ini agak unik. Ungkapan favorit Konjen Jepang di Surabaya Takeyama Ken-ichi diterbitkan di rubrik Cheng Yu –yang berisi petuah-petuah klasik Tiongkok.
Padahal, Anda sudah tahu, hubungan Jepang dengan Tiongkok naik-turun. Kadang baik, tapi sering pula sebaliknya. Makanya, di Tiongkok sana, ada kata khusus untuk mendeskripsikan relasi Peking dan Tokyo: "政冷经热" (zhèng lěng jīng rè) –alias: politik dingin, ekonomi panas. Dalam artian: politik boleh uring-uringan, tapi bisnis harus tetap jalan.
Apakah Harian Disway bisa mengakrabkan Jepang dan Tiongkok? Jawabannya mungkin boleh mengutip kata-kata yang selalu ada di hati Konjen Takeyama, "努力とはやれることをやることではない。やれないことをやろうとするその精神が努力だ."
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Lisa Gunawan: Qing Chu Yu Lan Er Sheng Yu Lan
Tentu Harian Disway menanyakan artinya. Dan Konjen Takeyama menjelaskannya dalam bahasa Indonesia. "Berusaha itu bukan hanya sekadar melakukan sesuatu yang bisa dilakukan, tetapi semangat untuk tetap melakukan sesuatu yang belum bisa dilakukan. Itulah usaha yang sebenarnya," terang Konjen Takeyama.
Jepang dan Tiongkok sama-sama bangsa pekerja keras dan pembelajar yang tekun. Makanya bisa cepat maju. Pada suatu waktu, Jepang pernah belajar ke Tiongkok –zamannya dinasti Tang. Di kesempatan lain, Tiongkok pun pernah berguru ke Jepang –saat Deng Xiaoping baru menjalankan kebijakan Reformasi dan Keterbukaan.
Tak heran bila Tiongkok punya legenda yang spiritnya mirip dengan kata-kata yang dinukil Konjen Takeyama tadi. "精卫填海" (jīng wèi tián hǎi), judulnya. Terjemahan bebasnya: Jing Wei mereklamasi samudera.
Alkisah, dulu ada seorang anak yang terseret ombak dan tenggelam di laut. Ia kemudian menjelma menjadi seekor burung bernama Jing Wei. Saking kesalnya, tiap hari Jing Wei rutin membawa kerikil di paruhnya untuk dilemparkan ke lautan yang telah merenggut nyawanya –supaya berubah jadi daratan. Agar tidak menenggelamkan orang lagi.
Begitulah. Di dunia ini, banyak hal yang tak mungkin berubah menjadi mungkin karena ikhtiar yang terus-menerus. Bahkan, menurut pepatah Tiongkok, "人定胜天" (rén dìng shèng tiān): manusia bisa mengalahkan Tuhan. Kuncinya, kata netizen kita, "sing penting yakin." (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: