Sulur Akar, Karakter Lukisan Susilowati

Sulur Akar, Karakter Lukisan Susilowati

--

Dalam lukisan tersebut, Susilowati melukis figur anak perempuan sedang memegang bola dunia yang terbalut benang kusut dan usang. Ekspresinya sendu dalam warna hitam putih. Latarnya dipenuhi dengan kesan klasik yang muram lewat teknik lelehan warna. Di sisi kiri dan kanan latar tersebut terdapat bias tokoh wayang. 

Seperti dalam pertunjukan wayang, tokoh-tokoh jahat ditampilkan di sisi kiri. Sedangkan tokoh baik berada di kanan. Bias sebelah kiri adalah sosok Rahwana dan Indrajit, puteranya. Sedangkan di sebelah kanan adalah Rama dan Laksmana. "Anak kecil dan nuansa hitam putih adalah gambaran kesucian hati. Kebencian atau kebaikan bukan muncul dari dirinya sendiri. Melainkan berasal dari apa yang diajarkan oleh lingkungan dan keluarganya," terangnya.

Sama seperti Sebelum Masa Tiba, masa kecil adalah masa ketika seorang anak berada dalam rebutan pengaruh. Hal-hal yang jahat dan baik berkelindan dalam lingkungan. Tergantung sejauh mana anak tersebut dapat memahami dan memilah, mana yang dapat dijadikan pegangan atau tidak. Serta tak lepas dari tuntunan orang tuanya.


--Memegang bola dunia dengan peta Indonesia yang terselip di bagian tengah itu mencerminkan bahwa anak adalah generasi yang kelak menjadi penerus bangsa, meneruskan estafet kepemimpinan. "Bila tidak dididik sejak awal, maka kelak mereka akan membawa perangai buruk. Buruk pula bagi kelangsungan bangsa ini," tuturnya.

Sambil meneguhkan eksistensi, Susilowati sebenarnya hanya menjadikan melukis sebagai hobi yang membahagiakan. "Bagaimana enggak bikin happy sebab kegiatan sampingan itu ternyata membawa hasil. Ada kolektor yang tertarik. Itu membuat saya merasa bersyukur. Makin ke sini saya harus terus berkarya untuk makin memantapkan lagi eksistensi dalam dunia seni rupa," pungkas Susilowati yang memproduksi gula merah di kawasan Genteng, Banyuwangi bersama bibinya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: