Kubisme dan Deformasi Figur, Gaya Lukisan Misgeiyanto yang Bergerak Menuju Optic Art

Misgeiyanto dengan satu lukisannya bergaya kubisme. Menurutnya yang sulit adalah soal komposisi. Tapi dia sedang mempertahankan gaya itu sebelum mungkin berubah dalam gaya yang lain.--
Torehan beberapa warna ditorehkan sedikit kontras, untuk memunculkan figur perempuan dalam Biksang. ”Proses yang menyita waktu adalah mengolah bidang-bidang datar itu,” ungkap ayah satu anak itu.
Dalam tiap karya, Misgeiyanto selalu membuat karya berseri. Karya-karya musisi dengan alat musiknya masing-masing berlatar belakang ketika ia sedang gemar-gemarnya nonton konser musik. Tepatnya pada 2017-2018.
Ada pula lukisan lawas berserinya tentang keluarga. Berkisah tentang kegiatan yang dilaluinya bersama anak dan istrinya. ”Ada rencana memakai pisau valet. Karena pelukis Masdibyo tiba-tiba memberi saya pisau valet. Bagaimana mungkin lukisan kubisme memakai alat tersebut? Tapi bagi saya itu cukup menantang,” pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: