”Bawah Sadar” dalam Tiga Babak; Peni, Uzzaer, dan Sekar (3); Menggugat yang Menggugah Sadar

”Bawah Sadar” dalam Tiga Babak; Peni, Uzzaer, dan Sekar (3); Menggugat yang Menggugah Sadar

Sekartaji Suminto di depan karyanya berjudul Tarot Art Deck: Minor Arcana, bermedia digital painting print on paper 300 grams.--

Dalam Bawah Sadar bersama Peni Citrani Puspaning (Surabaya) dan Uzzaer Ruwaidah (Tuban), Sekartaji Suminto (Yogyakarta) mengangkat karya dengan konsep tarot art cards. Dengan satu karya, dia mengusung aktivitas bermain seni, teknologi, dan metafisik.

Berjudul Tarot Art Deck: Minor Arcana, bermedia digital painting print on paper 300 grams, karya berupa tarot deck atau sekumpulan kartu tarot berangka tahun 2022 itu menjadi cara Sekar –panggilannya- mewacanakan pandangan tentang tarot yang berbeda.

Kebanyakan orang menganggap kartu tarot identik dengan dunia ramal-meramal. Pemikiran itu bisa jadi karena tarot masih jarang dikenal masyarakat. Juga tak banyak yang mengangkat tarot menjadi bagian dari karya seni menjadi bahasan menarik bagi perkembangan seni rupa. 

Tarot yang hanya diketahui sebagai materi penyampaian sebuah ramalan, namun oleh Sekar dijadikan material dalam penyampaian gagasan alam bawah sadarnya.


Suasana pembukaan Bawah Sadar di Miracle Prints Art Shop & Studio Yogyakarta milik Syahrizal Pahlevi.

Kartu dengan gambar-gambar tokoh hasil risetnya selama mendalami tarot itulah yang menjadi sebuah karya satu-satunya yang ia sertakan dalam Bawah Sadar. 

Inilah bukti bahwa melukis tidak lagi harus menggunakan media kanvas dan cat (minyak atau pun akrilik). Tidak juga harus menggunakan kertas dan peralatan gambar tradisional. 

Dalam mengolah karyanya, Sekar malah menggunakan aplikasi dan perangkat digital untuk mewujudkan imajinasi. Jadinya, tarot tak lagi (hanya) memberikan nuansa metafisik. Namun bisa mengajak pikiran melanglang buana ke tempat di mana segala kemungkinan adalah keniscayaan.

Sayang karya jenis ini belum begitu populer di kalangan perupa. Padahal keanekaragaman jenis dan ilustrasi kartu tarot sangatlah menarik. Keanekaragaman jenis dan ilustrasi tarot yang menggabungkan kemampuan digital dengan imajinasinya, merupakan salah satu wujud bagaimana Sekar berproses.

Dalam proses kerja kreatifnya itu, banyak kartu-kartu tarot yang dibuat seniman-seniman dengan ciri khas mereka menjadi inspirasi Sekar. Satu di antaranya yang adalah buatan Gustave Klimt yang membuat kartu-kartu tarot dengan gambar yang diambilnya dari lukisan-lukisannya.

Sekar juga melakukannya. Dia malah berusaha menggabungkan teknologi digital dengan kemampuannya berimajinasi. Mewujudkan karya entah mau disebut lukisan atau bukan tidaklah penting baginya. 

Sebab konsep yang dia miliki hanyalah bermain-main dan bergembira. Bermain teknologi yang ringan dengan kartu tarot. Bahkan bisa bergembira memainkan imajinasi-imajinasinya itu.

Dari karya tunggal di dinding Miracle Prints Art Shop & Studio Yogyakarta, Sekar kembali mengangkat visual ’kartu tarot’ yang sejak masa kecil dilihatnya terus menjadi subjek kreativitas banyak ilustrator. 

Tak habis-habisnya ide mereka membuat corak dan gaya baru kartu tersebut. Mulai yang bergaya klasik hingga pop. Dari yang murni dikerjakan manual hingga memanfaatkan teknologi digital. Sekar merasa tertantang karenanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: