Putri Candrawathi di Kilas Balik

Putri Candrawathi di Kilas Balik

-Ilustrasi: Reza Alfian Maulana-Harian Disway-

Ini bolak-balik konstruksi kasus Yosua. Semula, Putri Candrawathi korban dicabuli Brigadir Yosua, kini dia tersangka ikut merencanakan pembunuhan Yosua. Sandiwara kriminal true story ini jadi sangat seru.

DIRTIPIDUM Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jumat, 19 Agustus 2022, menyatakan bahwa Putri tersangka melanggar Pasal 340 KUHP, pembunuhan berencana, diancam hukuman mati.

Pengumuman itu jadi ledakan kedua perkara ini. Ledakan pertama, Polri menetapkan tersangka Irjen Ferdy Sambo, Pasal 340 KUHP, juga, pada Selasa, 9 Agustus 2022.

Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 19 Agustus 2022, mengatakan tentang peran Putri Candrawathi, begini:

”Melakukan kegiatan-kegiatan yang jadi bagian perencanaan pembunuhan Brigadir Yosua.”

Dilanjut: ”Berdasarkan dua alat bukti: yang pertama keterangan saksi, kemudian bukti elektronik CCTV. Baik yang ada di Saguling maupun yang ada di dekat TKP. Yang selama ini menjadi pertanyaan publik. Yang diperoleh dari DVR pos satpam inilah yang menjadi bagian circumstantial evidence atau barang bukti tidak langsung. Yang jadi petunjuk bahwa PC ada di lokasi sejak di Saguling sampai di Duren Tiga.”

Putri sudah diperiksa beberapa kali. Terakhir, Putri semestinya diperiksa lagi Kamis, 18 Agustus 2022.

Andi: ”Tapi, muncul surat sakit dari dokter yang bersangkutan, dan meminta untuk istirahat tujuh hari.” Itu pula sebabnya, Putri tidak langsung ditahan.

Andi: ”Alhamdulillah, CCTV yang sangat vital yang menggambarkan situasi sebelum, sesaat, dan setelah kejadian di Duren Tiga itu berhasil kami temukan.”

CCTV di rumah dinas Sambo di Duren Tiga, semula hilang. Namun, penyidik dibantu aparat Baintelkam Polri, menemukan rekaman CCTV itu. Di situlah, terbukti Putri ikut merencanakan pembunuhan Yosua.

Lagi-lagi, pernyataan pengacara keluarga Yosua, Komaruddin Simanjuntak, terbukti kebenarannya. Soal peran Putri sebagai perencana pembunuh Yosua.

Kilas balik, Komaruddin sudah menjelaskan kronologi hari-hari akhir hidup Yosua. Dasar dari penjelasannya itu tidak ia jelaskan.Tapi, kini terbukti kebenarannya.

Kisah versi Komaruddin begini:

Sumber tragedi pembunuhan Yosua adalah dugaan perselingkuhan Ferdy Sambo dengan wanita yang disebut ”Si Cantik”. Dugaan perselingkuhan Sambo itu diketahui Yosua. Lantas, dilaporkan ke Putri.

Jadi, Yosua sebenarnya membantu Putri, memberikan info soal dugaan perselingkuhan Sambo dengan ”Si Cantik”. Mungkin, maksud Yosua, agar Sambo menghentikan dugaan perselingkuhan tersebut.

Komaruddin: ”Pada tanggal 7 Juli 2022, Yosua dapat ancaman, apabila naik ke atas akan dibunuh, lalu Yosua ngadu ke kekasih di Jambi (via telepon).”

Cuma, Yosua tidak menyebutkan arti kata ”naik ke atas”. Sebaliknya, kekasih Yosua bernama Vera Simanjuntak di Jambi juga tidak bertanya ke Yosua, apa arti kata itu?

Ternyata, laporan Yosua ke Putri itu menimbulkan pertengkaran Sambo dengan istri. Putri marah ke Sambo. Ributlah mereka.

Komaruddin: ”Lalu, terjadi lagi pertengkaram rumah tangga (Sambo vs Putri) di Magelang, sampai si ibu nangis-nangis.”

Nangis-nangis itu, menurut Komaruddin, ada latar belakang kejadiannya. Akibat kejadian berikut ini:

Kamis, 7 Juli 2022. Si Cantik menghubungi Sambo. Si Cantik antara marah dan kecewa kepada Sambo. Mengatakan sesuatu yang penting.

Komaruddin: ”Diduga, si wanita cantik ini mengadu ke si bapak, bahwa dia akan mundur dari instansinya, instansi tempat si cantik bekerja.”

Tidak disebutkan instansi Polri, tidak. Walaupun, beredar isu bahwa Si Cantik adalah polwan.

Komaruddin: ”Nah, sehingga membuat si bapak ini emosional, lalu bertengkar, ada yang menangis.”

Kejadian Putri nangis-nangis, ketika dia, Sambo, Yosua serta para ajudan Sambo, masih berada di Magelang.

Akibat konflik nangis-nangis itulah, Sambo dengan ajudannya berinisial D, memutuskan pulang ke Jakarta. Mendahului Putri dan Yosua yang masih di Magelang.

Sambo didampingi ajudan inisial D, naik pesawat menuju Jakarta, Jumat, 8 Juli 2022.

Di hari itu juga, Putri dikawal Yosua, naik mobil menuju Jakarta. Mereka berangkat dari Magelang pukul 10.00 WIB.

Komaruddin: ”Ketika sudah balik ke rumah (rombongan Putri dan Yosua), ternyata Sambo sudah menunggu di rumah.”

Padahal, saat itu masih jam kerja. Semestinya, Sambo ngantor. Tapi, ia di rumah, menunggu kedatangan rombongan Putri dan Yosua.

Akhirnya terjadilah pembunuhan itu.

Komaruddin: ”Yang mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga (Sambo) yang terjadi di Magelang, yang dilakukan almarhum Yosua.”

Itu bukan berarti Putri berselingkuh dengan Yosua. Bukan. Sebab, faktanya, Putri malah semobil dengan Yosua dari Magelang menuju Jakarta. Masak, ada perselingkuhan Yosua-Putri, lalu Sambo membiarkan istrinya dan Yosua semobil dari Magelang ke Jakarta?

Bahkan, cerita Komaruddin, pada 7 Juli 2022, Putri sempat mengundang adik Yosua yang juga anggota Polri di Jakarta. Tujuannya, adik Yosua menyusul ke Magelang, merayakan ultah Putri.

Komaruddin: ”Waktu mereka di Magelang itu, mereka happy-happy saja, yang bertengkar di Magelang itu Ferdy Sambo sama Putri.”

Dilanjut: ”Kalau di Magelang itu, Ibu Putri dengan Yosua baik-baik saja.”

Dilanjut: ”Bahkan, Ibu Putri kirim WhatsApp ke adik Yosua supaya datang ke Magelang, merayakan ulang tahun.”

Dilanjut: ”Menurutmu, orang yang sudah dilecehkan harkat dan martabatnya, mungkin enggak masih ber-WA ria dengan adik almarhum Yosua? Mungkin nggak?”

Dilanjut: ”Kalau perempuan sudah dilecehkan abangnya, misalnya, mungkin enggak dia, atau si ibu itu, masih ber-WA ria supaya adik Yosua datang ke Magelang?”

Ucapan Putri kepada adik Yosua, ditirukan Komaruddin, begini: ”Harusnya kan dia ngomong: Abang kau kurang ajar nih, dia melecehkan saya. Harusnya gitu toh.”

Dilanjut: ”Tetapi, ini sebaliknya, ’Kamu lagi libur enggak, Dek? Kamu datang ke sini, ya.’ Gitu dia,” tutur Komaruddin Simanjuntak.

Diperkuat, Yosua masih semobil dengan Putri dari Magelang ke Jakarta.

Jadi, ucapan Sambo soal martabat keluarganya dijatuhkan bukan karena perselingkuhan Putri dengan Yosua. Melainkan, Sambo dilaporkan ke istrinya bahwa ia selingkuh dengan Si Cantik.

Kasus ini benar-benar drama kisah nyata. Yang ditonton masyarakat Indonesia secara terbuka. Dalam satu setengah bulan terakhir ini.

Kini drama itu sudah masuk babak akhir. Tinggal menunggu pengesahan pengadilan: Apa motif sesungguhnya pembunuhan itu? (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: