Solo Travelling ke Nusa Penida, Ni Luh Video Call Mas Bojo dari Kelingking Beach

Solo Travelling ke Nusa Penida, Ni Luh Video Call Mas Bojo dari Kelingking Beach

Dari Kelingking Beach ini, saya mengabarkan pada keluarga di rumah. Terutama Mas Bojo yang saya video call biar melihat istrinya tersenyum.--

Saya sarankan siapkan bekal makanan dan minuman. Cuaca panas menyebabkan dehidrasi. Membawa minum sendiri adalah jalan ninja buat saya. Melepas dahaga dengan bekal yang dibawa bisa menghemat pengeluaran. Sebab di Nusa Penida, harga makanan dan minuman cukup mahal.

Pulau Nusa Penida merupakan salah satu dari gugusan pulau yang terletak di sebelah selatan Bali. Berada di antara Pulau Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan. Pulau tersebut dibagi menjadi tiga kawasan wisata: timur, barat, dan selatan.

Beberapa destinasi wisata paling terkenal di Nusa Penida, adalah Crystal Bay, Angel's Billabong, Broken Beach, serta Kelingking Beach. Keempat destinasi tersebut terletak di bagian barat. 

Sedangkan di bagian timur, terdapat Bukit Teletubbies, Thousand Island, Tree House, Diamond Beach, dan Pantai Atuh. Kemudian di sebelah selatan terdapat tempat wisata Tembeling Beach, Banah Cliff dan Thousand Island.

Saya memilih pergi ke timur. Ke Kelingking Beach. Kawasan pantai berbatu karang berukuran besar. Tebing-tebing dengan puluhan camar yang hinggap di rimbun pepohonan ketika sore tiba. 

Untuk mengaksesnya memang butuh stamina yang cukup. Sebab kontur geografisnya adalah perbukitan dengan kondisi jalan yang naik-turun.

Saya memarkir sepeda di halaman pintu utama wisata Kelingking Beach. Tiket masuknya sangat murah. Hanya Rp5 ribu. Dengan berjalan kaki, pengunjung akan sampai ke atas tebing karang dan melihat indahnya laut biru dari ketinggian. Bisa juga turun ke bawah, menikmati suasana pantai berpasir.

Jalan kaki dengan niat berolahraga, membuat saya termotivasi. Semangat yang membakar rasa lelah dan membuang segala keinginan untuk menyerah. Meski kaki ini kadang-kadang terasa njarem juga.

Entah mengapa lokasi itu disebut sebagai Kelingking ya. Mungkin karena salah satu tebing karangnya dari ketinggian tampak tipis dan melengkung, seperti kelingking yang ditekuk.
Amati bentuk tebing di Kelingking Beach ini. Apakah karena berbentuk seperti kelingking ya dinamainya? Yang pasti sudut pemandangan dari sini indah.

Tampak ombak laut terpecah. Menjadi riak-riak putih ketika menghantam bagian bawah karang tersebut. Hijau tanaman liar yang tumbuh berjarak seperti taburan topping hijau dalam sebuah kue tart raksasa.

Dari artikel yang saya baca, Kelingking Beach masuk nominasi pantai terbaik di dunia. Laman TripAdvisor yang merilis Travelers’ Choice Awards 2019, menempatkan destinasi tersebut di urutan ke-19. Mengalahkan Elafonissi Beach dari Yunani dan Surfers paradise Beach dari Australia. Wow.

Saya mengambil smartphone. Memotret surga tersembunyi itu. Saya mengabarkan pada keluarga di rumah bahwa saya sampai di lokasi wisata. Plus video call dengan Mas Bojo. Ia tersenyum saya sudah di Kelingking Beach.

Untung ia sangat paham istrinya ini gemar travelling. Bahkan jika bepergian seorang diri pun, ia tak masalah.

Saya menatap wajahnya. Lalu melambaikan tangan. ”Senyum lebar kelihatan giginya dong, Mama,” pintanya. Saya menuruti permintaannya. Tersenyum memperlihatkan gigi. Terutama gingsul saya. 

Eh BTW, suami sangat terpikat soal gingsul itu. Katanya, gigi yang tumbuh agak ke atas di bagian gusi kiri saya itu adalah pesona yang mengalahkan segalanya. Ia mengaku kesengsem saya ya perkara gingsul itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: