Kantuk dan Malapetaka di Jalan Raya
--
Beberapa penyakit, misalnya penyakit metabolik, dapat menimbulkan rasa kantuk yang tidak wajar. Diabetes melitus (kencing manis), hipotiroid atau gangguan keseimbangan elektrolit tubuh, merupakan contohnya. Sindrom kelelahan kronis (chronic fatigue syndrome) telah lama diketahui bisa menyebabkan rasa kantuk dan lelah yang berlebihan.
Beberapa jenis obat-obat tertentu juga dapat menimbulkan efek samping kantuk. Contohnya antihistamin yang merupakan obat anti alergi atau komposisi yang terkandung dalam obat flu. Obat anti cemas, obat penenang, dan obat tidur, merupakan obat-obatan yang harus diwaspadai.
Kenali Diri Saat Mengemudi
Mengemudikan kendaraan membutuhkan kondisi fisik dan mental yang prima. Terutama bila berkendara dalam jarak cukup jauh, diperlukan persiapan yang cukup matang.
Sebelum berkendara, sebaiknya dapat melakukan kalkulasi terhadap diri sendiri. Khususnya prediksi dalam melawan kantuk.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya beristirahat setelah maksimal empat jam melakukan perjalanan. Peregangan otot sangat diperlukan.
Lebih ideal lagi, apabila bisa melakukan tidur sejenak. Tidur singkat selama 15-30 menit, dapat mengembalikan konsentrasi dan memulihkan kemampuan fisik. Mengonsumsi minuman yang mengandung kafein tidak selamanya dapat mengatasi rasa kantuk.
Perlu direnungkan kata-kata sederhana penuh makna ini: musuh utama perjalanan jauh adalah kantuk! Jangan tunda untuk istirahat. (*Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam, FK Unair/RSUD Dr Soetomo Surabaya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: