Pikirkan Juga Nasib Konsumen Ojol
Driver ojol mengantarkan penumpang melintasi rel kereta api di Jalan Brigjen Katamso, Sidoarjo. -BOY SLAMET-Harian disway-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kenaikan tarif ojek online (ojol) ditunda untuk kali kedua. Kementerian Perhubungan patut mengkaji ulang kebijakan tersebut. Harus menemukan titik tengah besaran tarif yang ideal. Tidak hanya driver ojol yang harus didengarkan. Kepentingan konsumen juga harus dipikirkan.
Selama ini, perdebatan yang mengemuka hanya menyangkut kepentingan aplikator dan driver. Padahal, apabila harga BBM Pertalite jadi naik, konsumen yang paling banyak terdampak.
BACA JUGA:Perubahan Tarif Ojol Ditunda Lagi, PDOI Jatim Kecewa tapi Bersyukur
Kajian terbaru Research Institute for Socio-Economic Development (RISED) berjudul Persepsi Konsumen Terhadap Kenaikan Tarif Ojek Daring di Indonesia menunjukkan bahwa konsumen keberatan dengan rencana kenaikan tarif ojol. Konsumen hanya bersedia membayar rata-rata 5 persen lebih tinggi dari tarif ojol yang berlaku sekarang.
Ketua Umum Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur Herry Wahyu Nugroho merasa kecewa dengan penundaan kenaikan tarif itu. "Tapi di sisi lain, kami bersyukur dan meminta agar Kemenhub dapat merevisi untuk diganti dengan kemenhub yang baru," kata Herry, Senin, 29 Agustus 2022. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: