Jatuh Bangun Kelompok Rumah Pangan Lestari Mata Air Lentera Pasuruan
Ranumnya aneka tanaman sayur yang dipetik saat panen di KRPL Mata Air Lentera Pasuruan.-Lailiyah Rahmawati/Harian Disway-
PASURUAN HARIAN DISWAY - Bukan hal yang mudah untuk merawat tanaman sejak dalam bentuk bibit hingga menghasilkan. Apalagi jika tanaman-tanaman tersebut dibudidayakan berkelompok dalam Kelompok Rumah Pangan Lestari (KRPL) di permukiman.
Namun, ada satu KRPL di Kota Pasuruan yang sukses membudidayakan puluhan sayur dan buah-buahan secara berkelanjutan. KRPL itu terletak di perumahan Lentera Cluster yang terletak di RT 4, RW 7, Kelurahan Kebonagung, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan.
Ada bayam, kangkung, cabai, terong, selada keriting, tomat, yang tumbuh subur dan sehat. Benar-benar menyegarkan mata yang memandang.
Cabai yang ditanam KRPL Mata Air Lentera berbuah lebat.-Lailiyah Rahmawati/Harian Disway-
Dibalik kesegaran aneka sayuran dan buah di KRPL Mata Air Lentera tersebut ada perjuangan warga perumahan tersebut merawat bibit-bibit tanaman itu. Dimulai sejak Oktober 2021, saat KRPL Mata Air Lentera dibentuk.
Keinginan warga perumahan untuk memiliki tanaman yang ditanam di polybag menjadi salah satu latar belakang pembentukan KRPL tersebut. “Awalnya kami mengajukan proposal tahun 2020 ke dinas pertanian, tapi ditolak karena saat itu masih refocusing anggaran. Kemudian, 2021 itu di acc diberi bantuan bibit, media tanam, pupuk, “ ujar Suryanto Widodo, ketua RT setempat.
Semuanya membutuhkan kekompakan, itu kunci utama mendirikan KRPL. Karena membutuhkan konsistensi mulai pembibitan, perawatan, hingga panen. Siklus tersebut terus berulang dan tidak boleh putus. Jika terputus dampaknya fatal. Tanaman yang sudah panen seprti terong harus diregenrasi bibitnya.
Kesuksesan KRPL Mata Air Lentera tentu tidak sulapan. Ada periode gagalnya. Suryanto mengisahkan, saat menanam selada keriting yang tidak berumur panjang.
“Setelah saya amati ada yang salah dalam komposisi media tanamnya. Karena tanaman polybag media tanamnya harus tepat. Selain itu teknik menyiram selada ini harus melingkar di tepian tanaman, jangan langsung terkena daunnya, “jelas pria yang juga ASN Dinas Peternakan Kota Pasuruan itu.
Untuk berjalannya siklus kelestarian di KRPL tersebut, maka ada pembagian tugas dan personil. Sie pembibitan adalah bapak-bapak dan sie perawatan adalah ibu-ibu.
“Merawat KRPL modalnya harus kompak dan mau mengalah, “lanjut Suryanto.
Penyiraman tanaman pagi dan sore memang membutuhkan ketelatenan. Sedangkan mayoritas penghuni perumahan tersebut adalah pegawai.
Untuk pembibitan dilakukan berkelanjutan. Gala Pamungkas, salah satu warga yang menjadi sie pembibitan mengatakan, tantangan dalam tahap pembibitan adalah hama. Ya, hama bekicot dan belalang menjadi musuh utamanya.
“Belajar pembibitan awalnya otodidak, kemudian ada pendampingan dari Dinas Pertanian,” ungkap Gala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: