Mendukung Penguatan Alutsista TNI, Telkom University Surabaya Ciptakan Pengganti Bantalan Roda Semi Otonom Tank Leopard Berbasis Electric Forklift

Mendukung Penguatan Alutsista TNI, Telkom University Surabaya Ciptakan Pengganti Bantalan Roda Semi Otonom Tank Leopard Berbasis Electric Forklift

Saat ini proyek sudah mencapai tahap pembuatan prototipe dan tinggal melakukan pengujian oleh TNI AD yang dilakukan pada akhir Februari 2024 ini. -Telkom University Surabaya-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Alutsista modern dan canggih adalah kunci dalam menjaga kedaulatan negara dari ancaman internal maupun eksternal. Untuk mencapai Alutsista MEF, industri pertahanan didorong untuk meningkatkan diri melalui kolaborasi, termasuk program transfer teknologi.

BACA JUGA: Berkomitmen Hasilkan Digital Talent Masa Depan, Telkom University Resmi Hadir di Surabaya

Karena itulah, Telkom University Surabaya ikut andil dalam perawatan Alutsista TNI AD dengan mengembangkan alat pengganti bantalan roda semi otonom Tank Leopard berbasis Electric Forklift Khusus. Inovasi itu diwujudkan bekerja sama dengan PT Ansa Solusitama Indonesia dan TNI AD, khususnya Kodam V Brawijaya.

Dosen teknik komputer Telkom University Surabaya Ardiansyah Al Farouq, S.ST., M.T. menjelaskan bahwa pengembangan alat pengganti bantalan roda semi otonom tidak sekadar perbaikan teknis. 

Ini adalah langkah menuju peningkatan kinerja tank, efisiensi operasional yang lebih baik, peningkatan mobilitas, dan manuverabilitas yang lebih tinggi di berbagai kondisi medan. 

“Dengan fokus pada penggunaan teknologi ramah lingkungan, proyek ini juga menciptakan kesempatan untuk mengurangi dampak lingkungan dari operasi militer," kata Al Farouq yang juga ketua proyek tersebut. 

Proyek ini tidak hanya meningkatkan performa tank, tetapi juga menawarkan solusi ramah lingkungan. Penggunaan electric forklift menandakan komitmen untuk bergerak menuju teknologi berkelanjutan, mengintegrasikan elemen penting ke dalam pertahanan militer.

Proyek dimulai dengan merancang konsep forklift yang memudahkan penanganan bantalan besar, mengurangi waktu penggantian, dan meminimalkan risiko cedera. Proses berlanjut ke prototyping dan pengujian untuk memvalidasi kinerja forklift.

"Kita adakan pengujian untuk daya angkut, kecepatan, ketahanan, dan keandalan forklift dalam berbagai kondisi operasional yang mungkin dihadapi di lapangan, termasuk simulasi penggantian bantalan roda tank pada tank yang berada di posisi yang sulit dijangkau." imbuh Ardiansyah.

BACA JUGA: Gelar Cipta Karya Boga, Unesa Hadirkan Ratusan Inovasi Kuliner Tradisional Pandhalungan

Dengan adanya forklift yang aandal dan efisien, waktu yang diperlukan untuk pemeliharaan dan perbaikan dapat diminimalkan. Sementara dari segi teknologi, forklift ini mungkin dilengkapi dengan fitur-fitur canggih seperti sistem otomatisasi, sensor-sensor pintar, dan antarmuka pengguna yang intuitif. 

Salah satu anggota tim pengembangan Rifki Dwi Putranto, S.T., M.T. menambahkan saat ini proyek sudah mencapai tahap pembuatan prototipe dan tinggal melakukan pengujian oleh TNI AD yang dilakukan pada akhir Februari 2024 ini. “Nantinya, forklift yang telah lulus uji prototipe akan diproduksi secara massal,” katanya. 

Sementara itu, keseluruhan proses pengembangan ini sendiri adalah hasil kolaborasi berbagai pihak baik militer, insinyur, dan ahli teknologi untuk memastikan forklift memenuhi standar keamanan, keandalan, dan kinerja yang diinginkan.

Telkom University khususnya kampus Surabaya berkomitmen aktif dalam pengembangan inovasi demi penguatan pertahanan Indonesia. Tidak hanya itu, ada pula inovasi Acoustic Gun-shot Detector atau deteksi dan prediksi tembakan menggunakan beberapa unit penginderaan yang masih dalam tahap pengembangan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: